Korban Mutilasi di Banyumas
UPDATE Warga Cileunyi Bandung Dimutilasi, Korban Cukup Bergaul dan Akan Dimakamkan di Temanggung
Update perempuan asal Cileunyi dimutilasi di Banyumas. Korban cukup bergaul dan akan dimakamkan di Temanggung.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: taufik ismail
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Komsatun Wachidah (51), warga Kompleks Bumi Mekar Indah, RT 7/21, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, menjadi korban mutilasi.
Potongan tubuhnya ditemukan di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Kamis malam (11/7/2019).
Ketua RW 21, Sumarna (39), mengatakan, korban merupakan warga tetap di kompleks tersebut.
Korban mulai tinggal sejak tahun 2000 dan korban adalah pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Agama Kota Bandung.
"Untuk sehari-harinya beliau disibukkan dengan kerja mulai dari Senin sampai Jumat terus pulang malam, paling di rumah Sabtu-Minggu," kata Sumarna di Bumi Mekar Indah, Kecamatan Cileunyi, Jumat (11/7/2019).
Ia mengatakan, pada Hari Rabu (10/7/2019), suami korban, Soib (61), datang ke kantor RW melaporkan kehilangan korban sejak Minggu pagi (7/7/2019) dan sudah melaporkan ke Polsek Cileunyi karena kehilangan kontak.
Sumarna menambahkan, Pada Kamis (11/7/2019), penyidik dari Polres Banyumas datang untuk mencocokkan data bahwa ada korban mutilasi adalah warga merupakan warga Kecamatan Cileunyi.
"Pas dicek benar sekali, itu warga di sini. Putri tunggal dan kakak kandung saat ini sedang diambil sampel darah di Rumah Sakit Kramat Jati," katanya.
Informasi dari keluarga, nantinya jenazah korban akan dilangsung dibawa ke Kabupaten Temanggung untuk dimakamkan.

Sumarna mengatakan, hal tersebut sesuai dengan permintaan korban kepada suami dan keluarganya selama masa hidup, meminta agar dimakamkan di kampung halamannya di Temanggung.
"Almarhum cukup bergaul, tidak ada yang mencolok. Kami tidak meyangka dan kaget ada kejadian seperti ini," katanya.
Dilansir Tribunnews, tersangka pembunuhan adalah DP (37).
Korban memaksa kepada DP untuk dinikahi, tapi keduanya telah memiliki keluarga dan pada akhirnya DP nekat menghabisi nyawa dan memotong beberapa bagian tubuhnya.
Kapolres Banyumas, Bambang Yudhantara Salamun, mengatakan, tersangka mengenal korban melalui media sosial Facebook. Untuk mengelabui korbannya, tersangka mengaku sebagai seorang pelaut.