Dua Bocah Ikut Terpanggang di Kebakaran Pabrik Korek Api yang Menelan 30 Korban Jiwa

Para korban tewas ditemukan menumpuk di satu ruangan, terhimpit di sudut ruangan.

Editor: Ravianto
tribun medan
Warga melihat korban tewas pabrik korek api di Binjai yang menumpuk di satu ruangan, Jumat (21/6/2019). 

TRIBUNJABAR.ID, MEDAN - Sebuah pabrik pembuatan korek api terbakar, Jumat (22/6/2019).

Kebakaran itu menyebabkan setidaknya 30 orang tewas terpanggang.

Para korban tewas ditemukan menumpuk di satu ruangan, terhimpit di sudut ruangan.

Salah satu korban tewas itu adalah Yunita Sari dan kedua putrinya, Pinja dan Sasa.

Nafas terasa sesak, tidak menyangka akan kehilangan dua cucunya beserta menantunya, itulah gambaran yang dirasakan Kardiman (64) warga Jalan Tengku Amir Hamzah Dusun IV, Gang Mirat yang merupakan bapak dari lakik Yunita Sari.

Pasalnya, pria yang berkulit sawo matang dan bertubuh besar ini, harus mengikhlaskan kepergian tiga anggotanya sekaligus.

Yunita beserta dua putrinya Pinja (9) dan Sasa (3) menjadi korban kebakaran di pabrik mancis yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

"Kalau firasat tidak ada. Namun sebelum pergi, Pinja meminta tolong kepada saya untuk membetulkan rantai sepedanya yang lepas. Entah kenapa saya malas sekali, biasanya tidak pernah. Gak berapa lama ia ke belakang dengan mendorong sepedanya. Entah siapa yang membantunya untuk membetulkan rantainya. Lalu ia pergi," ucap pria berkepala plontos ini.

Kediaman Yunita terlihat diramaikan sanak saudaranya. Kursi-kursi bahkan tikar telah terbentang di dalam rumahnya.

Kardiman menjelaskan bahwa saat kejadian, dirinya melihat gumpalan asap tebal berwarna hitam.

"Aku lagi di samping. Ada asap. Curiga, saya coba ke sana. Ya Allah, api sudah membakar rumah tersebut. Aku lemas, dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Nafas terasa sesak," ungkapnya, Jumat (21/6/2019) malam.

Informasi yang dihimpun, Yunita sudah beberapa tahun bekerja di perakitan mancis gas tersebut.

Hal tersebut dilakukan menurut penjelasan Kardiman untuk membantu perekonomian keluarga.

Kardiman yang merupakan Abang dari mertua perempuan Yunita ini menjelaskan bahwa suami korban sedang menuju ke Binjai.

"Lakik Yunita ini kerjanya sebagai buruh bangunan. Ia sedang bekerja di Sibolga. Memang ia biasa merantau-rantau. Ya ini demi bisa menyekolahkan anak-anaknya," katanya.

Suasana di lokasi kebakaran pabrik mancis di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Suasana di lokasi kebakaran pabrik mancis di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan/Riski Cahyadi)
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved