Pilpres 2019
Jelang Sidang Gugatan Pilpres 2019 di MK, Warga Kabupaten Cirebon Diimbau Tak Datang ke Jakarta
"Kerusuhan itu tidak diajarkan dalam agama Islam. Daripada harus membuat kerusuhan, sebaiknya kita meningkatkan tali silaturahmi," katanya di Ponpes G
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Pengasuh Ponpes Gedongan, Desa Ender, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, KH Mukhlas Dimiyati, menolak aksi kerusuhan menjelang sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kerusuhan itu tidak diajarkan dalam agama Islam. Daripada harus membuat kerusuhan, sebaiknya kita meningkatkan tali silaturahmi," katanya di Ponpes Gedongan, Rabu (12/6/2019).
Menurutnya, kerusuhan bisa merusak persatuan dan kesatuan NKRI, terlebih kali ini masig dalam suasana Lebaran Idulfitri.
• Jelang Sidang Gugatan Pilpres di MK, Prabowo Larang Pendukung Datang dan Unjuk Rasa
"Sudah seharusnya kita menjaga silaturahmi dan persaudaraan sesama warga Indonesia. Mari kita juga jaga NKRI dan Pancasila dari siapapun yang ingin merusaknya," kata dia.
Ia mengimbau masyarakat tidak berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi pada sidang sengketa tersebut.
“Mari kita hindari segala bentuk aksi kerusuhan dalam bentuk apa pun. Kita doakan bersama semoga setelah semua proses ini selesai, negara kita mendapatkan pemimpin terbaik,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan kepada aparat kemananan, baik Polri maupun TNI.
"Kami dukung penuh Polri dan TNI dalam mengawal proses demokrasi yang aman dan damai," katanya.
Senada dengan itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mustofa, menolak upaya atau tindakan kerusuhan jelang sengketa Pilpres.
"Mari kita jaga silaturahmi dan rasa persatuan dan kesatuan demi tegaknya NKRI," kata Mustofa.
• Jelang Sidang di MK, Prabowo Sebar Pesan Penting Ini untuk Pendukungnya, Ia Juga Minta Percaya Hakim
• Jelang Sidang Gugatan Pilpres 2019 di MK, Wiranto Cegah Massa Datang ke Jakarta