Pilpres 2019

Wasekjen Demokrat Ini Usulkan Prabowo dan Jokowi Bubarkan Koalisi, Ia Singgung Soal Gugatan ke MK

Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengusulkan agar Jokowi dan Prabowo segera membubarkan koalisi.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Theofilus Richard
Tribunnews.com
Jokowi dan Prabowo 

TRIBUNJABAR.ID - Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengusulkan agar Jokowi dan Prabowo segera membubarkan koalisi.

Usulan untuk membubarkan koalisi Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi itu disampaikan Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik melalui akun Twitter-nya @RachlanNashidik.

Awalnya, Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik menyinggung soal gugatan kubu Prabowo - Sandi ke Mahkamah Konstitusi.

Ia mencuitkan, gugatan ke MK adalah gugatan pasangan capres, tak libatkan partai politik pengusung.

"Pak @prabowo, pemilu sudah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan capres. Tak melibatkan peran partai."

Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik
Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik (Kompas.com/Kristian Erdianto)

"Saya usul, Anda segera bubarkan koalisi dalam pertemuan resmi yang terakhir."

"Andalah pemimpin koalisi, yang mengajak bergabung. Datang tampak muka, pulang tampak punggung," tulis Rachland Nashidik.

Kemudian, cuit dia, usulan mengenai pembubaran koalisi ini juga ditujukan ke Jokowi.

Ia mengatakan, mempertahankan koalisi berarti mempertahankan perkubuan di akar rumput.

"Artinya mengawetkan permusuhan dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat."

SBY Belum Mau Bicara Politik, Ini Alasan Sekjen Partai Demokrat

"Para pemimpin harus mengutamakan keselamatan bangsa," tulis Rachland Nashidik.

Lebih lanjut ia menuliskan, pembubaran koalisi tak akan berpengaruh terhadap kesetiaan partai politik.

Jadi, tulisnya, presiden terpilih dipersilakan memiilih sendiri para pembantunya.

"Siapapun nanti yang setelah sidang MK menjadi Presiden terpilih, dipersilahkan memilih sendiri para pembantunya di Kabinet."

"Kenangan partai mana yang setia dan berguna bagi direksi politik presiden terpilih tak akan pupus karena koalisi sudah bubar. Begitulah sistem Presidensial," tulisnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved