Pemudik Harus Waspada, H+2 dan H+3 Lebaran Diprediksi Puncak Arus Balik Lebaran di Tol Trans Jawa
H+2 lebaran pada Sabtu (8/6/2019) dan H+3 lebaran pada Minggu (9/6/2019) diprediksi menjadi puncak arus balik Lebaran 2019.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - H+2 lebaran pada Sabtu (8/6/2019) dan H+3 lebaran pada Minggu (9/6/2019) diprediksi menjadi puncak arus balik Lebaran 2019.
Jumlah kendaraan dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang melintasi Tol Trans Jawa, diprediksi mencapai angka sekitar 90.000 hingga 100.000 unit.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit menuturkan hal itu kepada Tim Merapah Trans Jawa 4.0, seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (6/6/2019).
"Puncak lalu lintas arus balik ini akan melebihi puncak arus mudik yang terjadi pada Jumat 31 Mei 2019 sebanyak 88.000 kendaraan," ujar Danang.
• Wisata Mudik di Sepanjang Jalur Trans Jawa Bisa Jadi Pilihan Setelah Lebaran 2019
Oleh karena itu, BPJT dan pihak terkait akan mempersiapkan skenario khusus saat puncak arus balik nanti.
Di antaranya adalah skenario penerapan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way, yang diterapkan mulai dari KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Tol Batang-Semarang hingga KM 70 GT Cikampek Utama Tol Jakarta-Cikampek.
Selain one way, akan diberlakukan juga rekayasa lalu lintas contra flow. Hal ini disesuaikan dengan dinamika kondisi lalu lintas di lapangan.
BUJT yang terdampak kebijakan ini yakni PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR), PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR), PT Semesta Marga Raya (SMR), PT Lintas Marga Sedaya (LMS), dan PT Jasamarga Cabang Jakarta Cikampek, diminta untuk lebih mempersiapkan diri terutama perambuan, rubber cone, guide post, dan petugas layanan jalan tol, untuk terpasang atau tersedia sebelum Jumat (7/6/2019).
Titik Lelah
Sementara, Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang, Arie Irianto, menambahkan bahwa GT Kalikangkung merupakan titik krusial dan titik lelah perjalanan bagi para pemudik dari arah barat (Merak, Jakarta, dan sekitarnya) dan arah timur (Surabaya dan sekitarnya).
• Malam Ini Nagreg Macet Parah, Contra Flow Diberlakukan
Pemudik harus ekstra konsentrasi, dan waspada berkendara di Tol Batang-Semarang, terutama ketika melewati GT Kalikangkung.
"Rekayasa one way sering disikapi sebagai ajang untuk memacu kendaraan secara maksimal. Padahal, di sisi lain, kondisi fisik pemudik yang bersangkutan sudah mencapai titik lelah. Hal ini yang sangat membahayakan," kata Arie.
Arie mencatat, dari total tujuh kasus kecelakaan lalu lintas di Tol Semarang-Batang selama arus mudik, enam di antaranya dipicu oleh kelelahan (unsafe act) yang merenggut satu korban meninggal dunia.
Sementara hanya satu kasus karena pecah ban.
"Hal ini membuktikan bahwa kondisi lelah sangat rawan untuk dipaksakan melanjutkan perjalanan. Kami mengimbau sebaiknya pengemudi atau pemudik beristirahat setiap 4 hingga 5 jam berkendaran," ujar Arie.