Mudik Lebaran 2019
Kapolri Prediksi Tak Ada Puncak Arus Mudik Lebaran 2019, Imbau Pemudik Lihat Google Maps
Kapolri memprediksi tak ada puncak arus mudik di Lebaran tahun ini. Imbau pemudik lihat Google Maps sebelum berangkat.
Penulis: Haryanto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Kapolri, Jenderal Tito Karnavian memprediksi tidak akan ada lonjakan volume kendaraan atau puncak arus mudik pada arus mudik Lebaran 2019.
Hal itu disebabkan panjangnya masa libur sebelum Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2019.
Tito menjelaskan pada Kamis (30/5/2019) adalah libur nasional Kenaikan Isa Almasih.
Lalu Sabtu (1/6/2019) dan Minggu (2/6/2019) adalah hari libur, jadi hari Jumat (31/5/2019) adalah hari kejepit yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencuri tambahan libur.
Ia mengatakan cuti bersama Lebaran jatuh pada Senin (3/6/2019) dan Selasa (4/6/2019). Pada Rabu (5/6/2019) dan Kamis (6/6/2019) diperkirakan adalah hari raya Idulfitri.
"Relatif tidak ada gelombang puncak (arus mudik) satu hari. Tidak ada, karena libur panjang sebelum tanggal 5 dan 6 (Lebaran)," kata Tito Karnavian saat ditemui di Pos Terpadu Cikopo, Purwakarta, pada Jumat (31/5/2019).
Ia menambahkan, gelombang arus mudik pertama terjadi pada sekitar tanggal 29 dan 30 Mei.
Lalu diperkirakan akan terus berangsur secara bertahap di hari-hari selanjutnya hingga menjelang Lebaran 2019.
Tito memprediksi dengan adanya libur dan disambung dengan cuti bersama, menjadikan waktu yang relatif lebih panjang untuk masyarakat mudik.
Dengan demikian, pemudik tidak melakukan perjalanan ke kampung halaman dalam satu waktu yang bersamaan.
Jenderal bintang empat ini mengimbau kepada masyarakat untuk mencari informasi terkait arus lalu lintas terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan.
"Kalau data di Google Maps kelihatan macet, ya, tunda dulu saja (perjalanannya). Pulangnya beberapa jam atau besoknya, jangan mau terjebak dengan kemacetan arus lalu lintas," ucap dia.
Termasuk juga saat nanti arus balik Lebaran, masyarakat pun diminta untuk mencari informasi terlebih dahulu mengenai arus lalu lintas.
Masyarakat yang akan kembali ke Jakarta bisa menghindari titik titik kepadatan kendaraan dan terhindar dari kemacetan saat arus balik.