Kerusuhan di Jakarta
Gampang, Menguak Siapa Dalang Kerusuhan 22 Mei, Ini Bukti-buktinya
Mulanya Aiman mempertanyakan mengenai kerusuhan 22 Mei apakah bisa dituntaskan secara hukum.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara/Badan Intelijen Strategis TNI 2011-2013, Laksamada Muda Suleman Ponto menanggapi soal kerusuhan 22 Mei yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta.
Soleman Ponto mengungkapkan mudahnya untuk menguak dalang kerusuhan 22 Mei tersebut.
Dilansir TribunJakarta.com, hal tersebut dikatakan Soleman Ponto saat menjadi narasumber di acara Aiman Kompas TV, Selasa (28/5).
Mulanya Aiman mempertanyakan mengenai kerusuhan 22 Mei apakah bisa dituntaskan secara hukum.
"Ketika kita bicara tahun 1998 misalnya ada sebuah kerusuhan namun kemudian proses hukumnya juga menggantung, Apakah hasil yang kemudian kita lihat di 22 Mei ini, yang polanya kita bisa baca, indikasinya bisa kita lihat, apakah akan tuntas secara hukum?" ucap Aiman.
Menjawab itu, Soleman Ponto menyatakan aparat bisa melakukan penyelidikan soal dalang kerusuhan 22 Mei dengan bukti-bukti yang telah ada.
Bukti-bukti tersebut di antaranya berupa uang, ambulans dan lain-lain.
"Yang dibayar sudah ada orangnya, uangnya sudah ada, ambulansnya sudah ada, tinggal dinaikkan ke atas.
Mau ditarik ke atas ini polanya sudah jelas, indikasinya jelas, tinggal sekarang keputusan politik, mau enggak menarik ini sampai ketemu elite, apa yang mau dibilang, elite politik atau elite apa, siapa dalangnya, tinggal mau enggak," papar Soleman Ponto.
Soleman Ponto menuturkan, berbagai data tersebut bisa dianalisis sampai dalangnya ketemu.
"Ditarik sampai dalangnya ketemu. Sejauh mana dalangnya ini akan diambil," ungkap Soleman Ponto.
Lantas Aiman mempertanyakan kemudahan untuk menemukan dalang kerusuhan 22 Mei.
"Sesungguhnya mudah untuk menemukan itu (dalang kerusuhan)?" tanya Aiman.
"Mudah, karena itu tadi, indikasi jelas, dari bawah yang tertangkap sudah jelas," tegas Soleman Ponto.
"Tinggal manusia-manusia yang ditangkap ini bisa enggak. Polisi harus bisa membuktikan," imbuh Soleman Ponto.
