Peci Sufi Buatan Syahron Tembus Pasar Luar Negeri, Bermula dari Mengumpulkan Kain Bekas Santri

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Tangan terampil Syahron (35) asal Desa Lungbenda, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah setiap harinya melalui peci ala timur tengah atau disebut peci sufi.

Setiap harinya, terutama saat bulan ramadan, Syahron atau akrab disapa Mbah Bolong ini mendapat pesanan meningkat hingga 50 persen.

Ia menggeluti usahanya selama tiga tahun terakhir yang bermula dari bahan bekas. Dalam sehari, dia mampu membuat 20 peci.

Pertama-tama, dia akan membuat pola peci sesuai ukuran yang diminta pembeli atau ukuran umum yang sudah biasa dibuat.

Dalam membuatnya, dia hanya bergelut dengan kain untuk mengembangkan usahanya itu. Ukur, potong, dan jahit. Begitulah keseharian pria ini menjalani kehidupannya.

Mulanya, dalam membuat peci itu, dia hanya membuat aneka peci dengan melihatnya di layar televisi.

• Bakal Diajukan Jadi Ketum PPP, Ridwan Kamil Menjawab Seperti Ini

"Awalnya tuh saya suka benerin peci rusak pas masih di pesantren sekitar tahun 2005. Saya terus mencoba benerin sampai berhasil. Sari situ saya mengumpulkan kain bekas para santri untuk percobaan membuat peci," kata Syahron saat ditemui di kediamannya, Rabu (8/5/2019).

Saat itu, Mbah Bolong ini hanya membuat peci dengan cara sederhana dan tanpa menggunakan mesin jahit. Namun, peci buatannya itu tetap diminati para santri.

"Alhamdulillah sekarang peci sudah beraneka ragam, corak, dan warna. Saya coba buat yang unik agar terus menarik pembeli. Kalau yg laris corak apa ya tergantung pembeli sih karena sesuai selera," kata dia.

Kini, Mbah Bolong mampu membuat aneka peci sesuai pesanan nusantara hingga ke luar negeri semisal Malaysia. Satu peci buatannya dibanderol Rp 20 ribu hingga Rp 500 ribu.

• Daftar Smartphone yang Bersistem Terbaru Android Q, Ini Fitur-fitur Terkini Android Q