Pilpres 2019
Melongok Ruang Server KPU, Pintunya dari Baja dan Kain Hitam Tutupi Beberapa Server
Di ruang perantara tersebut ada sebuah ruang kecil yang berisi meja berlapis kaca. Terdapat tiga orang petugas laki-laki sedang berjaga di sana.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Sejak 17 April 2019 ruang server teknologi informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi ruang terlarang yang pernah dikunjungi oleh sejumlah pihak.
Mulai dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang berkunjung pada Rabu (24/4/2019), Badan Pengawas Pemilu Jumat (26/4/2019) sampai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon dan Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria yang berkunjung Jumat (3/5/2019) kemarin.
Kepala Bagian Data dan Informasi KPU Andre Putra Hermawan menuturkan kesibukan di ruang server tidak berubah meski ada kunjungan dari pihak luar.
Para staf di ruang server bergantian bekerja setiap hari.
"Kami kerja 24 jam tepat sehari sebelum 17 April 2019," ujar Andre Putra Hermawan kepada Tribun Network, Jumat (3/5/2019).
Andre Putra Hermawan menuturkan jumlah sumber daya manusia yang bekerja di ruang server TI KPU adalah 12 orang.

Orang-orang tersebut dibagi menjadi tiga shift. Per shift beranggotakan empat orang.
"Di sini ada tiga shift untuk 24 jam. Masing-masing shift delapan jam seperti biasa. Berarti ada 12 orang untuk tiga shift," jelas Andre Putra Hermawan.
Semua orang yang bekerja di ruang server adalah laki-laki. Menurut Andre ini adalah alasan penting yang vital.
"Laki-laki memang lebih kuat dan rata-rata SDM TI banyaknya, yang untuk monitoring, itu laki-laki," kata Andre.
Andre menjamin server KPU bisa bekerja secara maksimal menggunakan sumber daya manusia laki-laki.
Namun demikian, server KPU tidak sempurna dan sempat bermasalah.

Dua masalah yang telah terjadi adalah laman KPU yang tidak bisa diakses dan diretas.
"Kalau laman KPU down bukan di servernya, tapi kita ada perangkat pengamanan yang tidak bisa melompati perangkat pengamanan karena waktu itu perangkat pengamanannya belum dikonfigurasi. Setelah diatur ulang bisa muncul," tutur Andre.
Terkait tudingan sejumlah orang, terutama di media sosial, orang-orang yang bekerja di ruang server melakukan hal-hal yang menyalahi aturan, Andre menjamin jajarannya tidak melakukan hal tersebut.
Andre memastikan dirinya selalu mengawasi kinerja para staf.
"Kami ingin sistem informasi ini berjalan lancar dan masyarakat mengawasi data-data yang tampil dan kami juga melakukan perbaikan terhadap data input yang salah. Dari sisi server tidak ada yang mengubah begitu saja," ujar Andre.
Dengung dan Kabel Ruwet
Tribun Network sempat melihat sekilas kondisi di ruang server TI KPU saat Fadli Zon berkunjung.
Terdapat dua pintu untuk masuk ke ruang server yang letaknya berada di lantai pertama persis di belakang meja resepsionis.