Perawat Harus Melek dan Bijak Manfaatkan Teknologi Informasi, Tak Sebar Hoaks Soal Kesehatan
Momen peringatan Hari Perawat Internasional tahun ini yang digelar PPNI Jabar dengan tema "Nurses a Voice to Lead Healt for All".
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG- Hari Perawat Internasional (International Nurse Day) tingkat Jawa Barat diperingati melalui berbagai rangkaian kegiatan yang digelar di Kantor Dinas Kesehatan Kota Bandung, Minggu (28/4/2019).
Momen peringatan Hari Perawat Internasional tahun ini yang digelar PPNI Jabar dengan tema "Nurses a Voice to Lead Healt for All".
Tema ini sangat erat kaitannya dengan peran perawat sebagai sosok sentral petugas sekaligus sebagai duta kesehatan bagi masyarakat, khususnya warga Jabar.
Perawat juga dituntut mampu beradapaptasi dan bijak dalam menyerap perkembangan informasi teknologi.
Ketua DPW PPNI Jabar, Wawan Hernawan SKP, mengatakan bahwa dalam momen hari perawat dunia, perawat di lingkungan PPNI Jabar ingin berpartisiapsi penuh dalam menggali potensi perawat di seluruh Jabar.
Tahun ini, PPNI Jabar melibatkan seluruh mahasiswanya untuk memeriahkan hari perawat dunia dengan tujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarkat bahwa perawat itu hadir bukan hanya di lembaga kesehatan semisal rumah sakit namun juga bagi masyarakat.
• Tak Ingin Tunda Punya Momongan, Ini Rencana Ammar Zoni dan Irish Bella Setelah Menikah
"Kami hadir untuk meningkatkan indeks kesehatan warga Jabar dan berperan aktif menyampaikan informasi terkait tubercolosis, stunting serta pentingnya pola hidup sehat dan germas. Sasarannya adalah masyarakat menjadi kenal bahwa perawat hadir di tengah masyarakat, tidak hanya di rumah sakit sehingga saat mereka butuh informasi kesehatan mereka bisa langsung mendapatkannya," kata Wawan di sela acara.
Wawan juga menekankan bahwa keberadaan perawat Jabar yang berjumlah 58 ribu perawat, memiliki peran penting sebagai corong informasi untuk meningkatkan indeks kesehatan Jabar.
Ini penting agar tagline Jabar Juara bisa menyebar ke berbagai bidang termasuk bidang kesehatan.
"Tak hanya itu, saat ini adalah era-nya teknologi infomrasi. Rumah sakit juag sudah menggunakan IT. Kami berupaya terus agar perawat Jabar juga mampu beradaptasi dan melek terhadap perkembangan teknologi sehingga mereka bisa bersaing untuk meningkatkan kualitas sebagai pelayan kesehatan masyarakat," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Iwa Karniwa berharap di tengah gerusan informasi teknologi melalui medsos, perawat mampu memberikan kontribusi layanan kesehatan dan memberikan informasi yang benar dan lurus tentang kesehatan.
Jangan sampai perawat terjebak dengan informasi hoaks, terlebih turut menyebarkan hoaks tentang kesehatan yang tidak jelas informasinya.
"Hari Perawatan Internasional merupakan komitmen dari perawat, khususnya di Jabar, untuk melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Tubercolosis dan stunting serta pola hidup bersih dan sehat menjadi pokok utama yang perlu diinformasikan kepada masyarakat oleh perawat yang menekankan promotif serta preventif. Di samping semua itu, perawat juga harus bijak menggunakan IT, jangan sampai terjebak oleh informasi hoaks tentang keshatan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," harap Iwa. (*)