Mantan Anak Asuhan Djanur di Persib Bandung Jadi Biang Kegagalan Persebaya Raih Trofi Piala Presiden

Gagal bersama Persebaya membuat Djadjang Nurdjaman alias Djanur harus melupakan mimpi sebagai pelatih pertama yang meraih dua gelar Piala Presiden.

Surabaya.Tribunnews.com/Hayu Yudha Prabowo
Gelandang Arema FC, Makan Konate berebut bola dengan gelandang Persebaya Surabaya, Misbakun Solikin dalam Final leg kedua Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (12/4/2019). Arema FC menjadi juara Presiden 2019 setelah mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 2-0. 

TRIBUNJABAR.ID- Sekali ternoda, Persebaya Surabaya kehilangan trofi Piala Presiden 2019.

Perjalanan Persebaya Surabaya di Piala Presiden 2019 terbilang impresif sampai berhadapan dengan Arema FC di partai puncak.

Sejak babak grup hingga final Piala Presiden 2019 leg pertama lawan Arema FC, Persebaya Surabaya asuhan Djadjang Nurdjaman alias Djanur tak tersentuk kekalahan.

Sial bagi Bajul Ijo karena kalah di Piala Presiden 2019 leg ke dua di markas Arema FC.

Dalam dua leg partai final Piala Presiden 2019, Persebaya Surabaya kalah dengan agregat 2-4 dari Arema FC.

Setelah bermain imbang 2-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Persebaya Surabaya menyerah 0-2 di markas Arema FC, Stadion Kanjuruhan.

3 Pemain Sekaligus Jadi Top Skor, Berikut Daftar Penghargaan Piala Presiden 2019

AREMA FC Juara Piala Presiden 2019 dan Taklukan Persebaya, Ricky Kayame Penentu Kemenangan

Djadjang Nurdjaman saat memimpin sesi latihan Persebaya Surabaya di lapangan Karanggayam, Kamis (6/9/2018) pagi.
Djadjang Nurdjaman saat memimpin sesi latihan Persebaya Surabaya di lapangan Karanggayam, Kamis (6/9/2018) pagi. (Instagram/officialpersebaya)

Itu merupakan kekalahan pertama Persebaya Surabaya selama Piala Presiden 2019.

Alhasil, Bajul Ijo pun harus menguburkan impian untuk meraih trofi pertama di Piala Presiden sekaligus dipaksa rela melihat Arema FC mengangkat trofi Piala Presiden untuk kedua kalinya.

Dari sisi pribadi, Djadjang Nurdjaman alias Djanur harus melupakan mimpi sebagai pelatih pertama yang meraih dua gelar Piala Presiden.

Sebaliknya, ia harus rela mantan anak asuhannya di Persib Bandung, Makan Konate, meraih gelar keduanya di turnamen ini.

Padahal, empat tahun lalu, Djanur dan Makan Konate, sama-sama mengangkat trofi Piala Presiden 2015 bersama Persib Bandung.

Di final Piala Presiden 2019, Djanur menganggap mantan anak asuhnya di Persib Bandung itu sebagai biang kegagalan Persebaya Surabaya.

Makan Konate dianggap terlalu tangguh di lini tengah Arema FC serta gagal diimbangi para gelandang Bajul Ijo.

Gara-gara Makan Konate pula, Djadjang Nurdjaman berencana merombak sektor gelandang Persebaya Surabaya sebelum gelaran Liga 1 2019.

Dikutip dari Surya, Djanur mengatakan titik lemah timnya di final Piala Presiden 2019 adalah pada sektor tengah yang masih kropos.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved