Kintaan Mary, Pebalap Berhijab Itu Jualan Kaus dan Makaroni untuk Bantu Ekonomi Keluarga
Nama Kintaan Mary viral hingga saat ini karena menjadi pebalap wanita yang mengenakan hijab dan senang menggunakan motor RX King.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Nama Kintaan Mary viral hingga saat ini karena menjadi pebalap wanita yang mengenakan hijab dan senang menggunakan motor RX King.
Selain prestasi yang dimilikinya, penampilan Kintaan juga menarik perhatian karena gigi ompongnya.
Walaupun gigi bagian depannya ompong, Kintaan justru tetap percaya diri dan mengunggah foto dan videonya di media sosial.
Dibalik penampilannya yang cuek dan kini menjadi selebgram di media sosial, siapa sangka ternyata Kintaan memiliki kisah yang menarik dan menginspirasi.
Berasal dari keluarga sederhana, Kintaan mengaku jika selama ini Ia menjadi tulang punggung keluarga.
Lewat dunia balap liar Ia bertahan hidup dan membiayai keluarganya.
Bahkan di usianya yang masih muda yaitu 21 tahun, Kintaan sudah mampu membelikan ibunya rumah.
Melihat banyaknya penggemar di media sosial, Kintaan yang mulanya aktif di dunia balap saat ini mulai belajar bisnis.
"Sejak balapan Kintaan sudah mendapat tawaran endorse yang berbayar. Kintaan mengelola media sosial Kintaan sendiri, bahkan untuk foto dan ngedit video Kintaan belajar sendiri," ujar Kintaan saat ditemui Tribun Jabar ditemui di KFC Metro Margahayu, Jalan Soekarno Hatta No 638, Kota Bandung, Jumat (5/4/2019).
Tak hanya mendapatkan uang dari endorsment, Kintaan juga berjualan kaus dan makanan yang dijualnya secara online.
"Mulanya Kintaan jualan kaus dengan tulisan Kintaan Mary, waktu itu sehari bisa kejual sampai tiga lusin," ujarnya.
• Vanessa Angel Tampil Full Makeup, Ramai Disambut Penggemar, Nyaris Tersungkur dan Salahkan Jaksa
Sebagai wanita, naluri memasak Kintaan pun cukup tinggi. Kintaan seringkali membuat camilannya sendiri di rumah.
Ia pun menjual makaroni buatannya dengan nama Makrorace yang dijual seharga Rp 15 ribu.
"Modal awal untuk buat makaroni cuma Rp 70.000 terus keuntungan yang didapat dari makaroni sebulannya bisa mencapai Rp 3 juta, " ujar Kintaan.
Untuk pembuatan makrorace, Kintaan membuatnya di rumah dengan bantuan sang nenek dan ibu.
Makaroni yang dibuat Kintaan dikemas dengan berbagai varian rasa, diantaranya original, pedas manis, pedes pol, barbeque, balado, jagung bakar, jagung manis, sapi panggang, keju pedes, keju asin, dan ayam bakar.
Makrorace pun dibuat semenarik mungkin dengan tampilan foto Kintaan menggunakan helm.
• Di Pemkot Cimahi Jumlah ASN Wanita yang Bercerai Lebih Banyak Dibanding ASN Pria, Sudah Tak Cocok
Dalam proses pembelian bahan bakuny, Kintaan juga sering mendapatkan bantuan dari teman rumahnya ke pasar.
"Penjualan makrorace lewat online pembelinya juga banyak dari luar daerah seperti Kalimantan dan Jambi," ujarnya.
Untuk daerah Bandung, terkadang Kintaan bahkan mengantarnya sendiri ke rumah pembeli.
Kintaan bersyukur lewat usahanya yang terus berjalan ini Ia mampu membantu perekonomian keluarga dan membeli susu untuk sang adik.