Pupuk Mikroba Hasilkan Panen Tiga Kali Lipat, Ridwan Kamil Ingin akan Tinjau Langsung Hasilnya
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengapresiasi penggunaan pupuk hayati mikroba untuk meningkatkan hasil panen padi di sawah di kawasan Riung Bandun
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengapresiasi penggunaan pupuk hayati mikroba untuk meningkatkan hasil panen padi di sawah di kawasan Riung Bandung, Kota Bandung.
Ridwan Kamil mengatakan akan melihat langsung peningkatan produksi padi menggunakan bahan inovatif tersebut.
"Saya baru dengar. Tapi apapun inovasi dari masyarakat Jawa Barat, tugas pemerintah adalah membuatnya bermanfaat berlipat-lipat. Saya janji akan lihat, dan kalau berhasil, kami gunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Rabu (20/3/2019).
Sebelumnya, mantan Pangdam III/Siliwangi Mayjen (Purn) Dedi Kusnadi Thamim mengunjungi sebidang sawah di Riung Bandung milik warga bernama Herdiwan (60).
Walau dihimpit perumahan, sawah seluas 1 hektare ini bisa memproduksi beras sampai tiga kali lipat lebih banyak dari sawah biasanya. Hal ini disebabkan sawah ini diberi pupuk hayati mikroba.
Pupuk hayati mikroba adalah pupuk nonkimia untuk meningkatkan kuantitas panen.
Penemu mikroba pupuk cair ini adalah Dr Lukman Gunarto, peneliti di IPB. Pupuk ini sudah diuji coba di beberapa daerah di Jawa Barat seperti di Riung Bandung, Indramayu, dan Majalengka.
• Sidang Kasus Suap Izin Proyek Meikarta, Deddy Mizwar Sempat Curhat ke Presiden Jokowi
• Bahas Meikarta, Dirjen Otda Turun Tangan, Soni: Karena Pemprov Jabar dan Pemkab Bekasi Bersitegang
Dalam kunjungannya ke sawah di Riung Bandung tersebut, Dedi yang kini menjadi anggota Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) Jabar ini mengatakan bahwa pupuk mikroba yang belum diberi nama ini diuji coba di seluruh Jawa Barat, bisa membantu Gubernur Jawa Barat dalam program akselerasi pembangunan pertanian.
Dedi juga seakan tak percaya ketika mengambil serumpun padi dari sawah tersebut. Serumpun padi yang biasanya hanya menghasilkan 5 kilogram gabah ini ternyata bisa menghasilkan 14 kilogram gabah.
"Ini benar enggak timbangannya, masa tiga kali lipat. Coba ambil padi di kotak lainnya," ujar Dedi saat menimbang padi yang diaritnya tersebut.
Ketika mengambil padi dengan ukuran yang sama, tetapi lebih kering, Dedi mendapati padi yang diambil pada kali kedua itu seberat 12 kilogram.
Sawah seluas 1 hektare tersebut sedikitnya bisa menghidupi 40 petani yang tidak memiliki keterampilan selain bertani.
Sawah yang panen tiga kali dalam setahun ini pun diapresiasi juga oleh warga setempat karena memberikan ruang terbuka hijau yang menyegarkan.
Walau sudah membuktikan hasil panennya meningkat, Dedi mengatakan, harus ada ujicoba terhadap berasnya.