YKKJRK dan PADMA Gelar Pengobatan Gratis dan Beri Banyak Bantuan bagi Keluarga Difabel dan Tunawisma

YKKJRK bekerja sama dengan Perhimpunan Alumni Dokter Maranatha ( PADMA) kembali menggelar kegiatan rutin bulanan.

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Kemal Setia Permana
Ketua YKKJRK yang juga pemilik Javaretro Suite Hotel, Petrus Adamsantosa (ketujuh kanan belakang) bersama Ketua Tim PADMA, dr Adrian Suhendra (keenam kanan belakang) berfoto bersama perwakilan anak-anak kurang mampu dan keluarga difabel yang mendapat bantuan pengobatan serta seragam sekolah gratis dalam bakti sosial di Rumah Singgah, Jalan Hercules, Bandung, Sabtu (16/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Yayasan Kebhinekaan Kesatuan Jiwa Raga Kami (YKKJRK) bekerja sama dengan Perhimpunan Alumni Dokter Maranatha ( PADMA) kembali menggelar kegiatan rutin bulanan.

Kegiatan kali ini berupa bakti sosial kepada tunawisma serta keluarga difabel yang hadir dari kalangan tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunawicara, dan autisme kategori C, baik dewasa maupun anak-anak di Rumah Singgah Jalan Hercules No 76-78, Cipedes, Bandung, Sabtu (16/3/2019).

Lebih dari 70 orang dewasa dan anak, baik difabel maupun kurang mampu, memperoleh santuan dari pengurus YKKJRK.

Bantuan yang diberikan tersebut berupa baju seragam sekolah untuk mereka yang bersekolah, baik di sekolah dasar maupun SMA, sejumlah makanan gratis hingga obat-obatan gratis.

Sementara kaum difabel dan kurang mampu memperoleh bantuan pengobatan dan cek kesehatan gratis dari tim dokter PADMA.

Mobil Tak Dilengkapi Tempat Sampah di Kota Bandung, Bakal Didenda Rp 500 Ribu

Pengumuman Hasil SNMPTN 2019 Dimajukan, Simak di Sini

YKKJRK juga memberikan bantuan tambahan yakni dengan menyediakan empat guru bagi anak-anak kurang mampu agar bisa mendapatkan pelajaran tambahan di luar sekolah saat itu.

Menurut Petrus Adamsantosa, Ketua YKKJRK sekaligus pemilik Javaretro Suite Hotel, seperti pada kegiatan baksos sebelumnya, para peserta baksos kali ini terdiri dari orang dewasa dan anak dari keluarga difabel, dimana di keluarga tersebut terdapat orang difabel, baik anak atau orang tua.

"Jadi kalau tidak anaknya yang difabel, salah satu orang tua atau mungkin kedua orang tuanya yang mengidap difabel, ini yang menjadi sasaran kita," kata Adam usai kegiatan baksos.

Sementra hadirnya empat orang guru yang disediakan pihaknya, bertujuan untuk memberikan pelajaran-pelajaran tambahan kepada para anak sekolah dari keluarga difabel dan tidak mampu ini.

Alasannya, setiap hari para murid sekolah ini tidak mendapatkan pelajaran maksimal dari sekolah masing-masing akibat adanya berbagai keterbatasan, baik sarana prasarana maupun materi dan waktu belajar.

Kesamaan Jatuhnya Pesawat Lion Air & Ethiopian Airlines, Dugaan Mengarah ke Sistem Hidung Pesawat

BREAKING NEWS: Dua Truk Tangki Pertamina Berisi Penuh BBM Dibajak, Dilarikan ke Arah Istana Negara

"Jadi kami sengaja menghadirkan empat guru sekaligus bagi anak-anak ini. Dalam proses pemberian pelajaran tambahan ini, ke depannya kami pun akan berusaha menghadirkan suasana seperti di dalam kelas yang sebenarnya agar anak-anak merasakan suasana sekolah," kata Adam.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan PADMA, dr Geovani Antonio mengatakan bahwa hari itu, pihaknya memberikan berbagai pemeriksaan kepada para peserta baksos.

Untuk orang dewasa, kata Geovani, rata-rata mereka mengidap penyakit yang biasa dialami kalangan yang tidak memiliki tempat tinggal memadai. Bahkan terdapat satu keluarga yang mengidap penyakit TBC.

"Itu karena mereka tinggal satu rumah dengan kondisi tak layak, sehingga penyakitnya mudah menular," kata Geovani.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved