Persib Bandung
Wilujeng Milangkala Persib Bandung ka 86, Ini Cerita Saat Maung Bandung Juara Tahun 1937 & 1961
Empat belas Maret 86 tahun lalu sebuah klub yang menjadi idola jutaan orang dibentuk di Bandung.
Penulis: taufik ismail | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hari ini, 86 tahun lalu dua perkumpulan sepak bola di Bandung, yakni PSIB dan VSIB melakukan fusi.
Empat belas Maret 1933, klub bernama Persib (Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung) pun lahir.
Kelak, klub ini menjadi klub yang besar, punya jutaan pendukung, meraih berbagai gelar, dan rutin mencetak pemain berkualitas.
Ya, hari ini Persib Bandung merayakan ulang tahunnya yang ke 86.
Untuk sebuah kesebelasan sepak bola, umur tersebut tentu sudah sangat mapan.

Persib Bandung kini sudah profesional. Manajemen bisnis dan tim bergerak untuk membuat Maung Bandung terus digdaya.
Selama 86 tahun, rentetan prestasi telah diraih. Lima gelar perserikatan, dua gelar Liga Indonesia, dan sejumlah piala turnamen diraih Pangeran Biru.
Gelar pertama Persib Bandung tahun 1937. Ketika itu orang-orang menyebutnya Keajaiban dari Surakarta.
Kerana di final Persib Bandung mengalahkan raksasa sepak bola Indonesia ketika itu Persis Solo di Stadion Sriwedari dengan skor 2-1.
Majalah Maung Bandung, Catatan Perjalanan di Liga Indonesia, menukil tulisan Raden Ading Afandi (RAF) dalam catatannya di buku Lintasan Sejarah Persib karya Risnandar Soendoro.
Saking tidak percayanya warga Jawa Tengah ketika itu menyebut kekalahan Persis dari Persib sebagai Tragedi di Surakarta Hadiningrat.

Beberapa pemain Persib Bandung yang meraih gelar juara ketika itu adalah Enang Durasid, Jasin, Arifin, Kucid, Edang, Ibrahim Iskandar, Saban, Sugondo, dan Adang.
Mereka mendapatkan uang saku sebesar F.2,50 atau seringgit, dua rupiah, lima puluh sen.
Tahun 1961 Persib meraih gelar juaranya yang kedua. Persib ketika itu diperkuat Simon Hehanusa, Hermanus, Djudju Sukandar, Ishak Udin, Iljas Hadede, Rukma Sudjana, Fatah Hidayat, Sunarto, Him Tjhiang, Kwee Kiat Sek, Ade Dana, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Suhendar, Pietje dan Hengky Timisela.
Ketika itu putaran final digelar secara round robin yang diikuti 7 tim. Persib Bandung memastikan menjadi juara setelah menang 3-0 atas Persija Jakarta.
