Tanggapi Sindirin Ketum PSI, Politikus PDIP: 'Odong-odong Jangan Ngajarin Truk'

Sindiran Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie ditanggapi politikus PDIP, Masinton Pasaribu.

Dokumentasi Tribun Jabar
Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu di Lapas Sukamiskin, Kamis (6/7/2017). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Sindiran Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie ditanggapi politikus PDIP, Masinton Pasaribu.

Ketum PSI Grace Natalie menyindir partai nasionalis yang membiarkan maraknya peraturan daerah diskriminatif seperti perda-perda berbasis agama.

Bagi Masinton Pasaribu, sindirian Grace Natalie itu hanya mencari sensasi. Bahkan, ia mengaku malas mengomentari hal itu.

"Komentarin yang odong-odong gitu menurut saya tidak pas juga ya. Jadi, namanya juga lagi mencari sensasi," kata Masinton Pasaribu saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).

Anggota DPR RI Komisi III ini mengatakan, soal memperjuangkan nasionalisme, kebhinekaan, dan pluralisme sudah dilakukan PDIP sejak dulu.

7 Fakta tentang Ketua Umum PSI Grace Natalie: Awal Karier, Masuk Politik, hingga Istri Seorang CEO

Politisi PDIP Ngambek pada PSI, Gara-gara Stiker Caleg Partai Solidaritas Ditempel Sembarangan

Bahkan, kata Masinton Pasaribu, PDIP telah teruji sejak masa orde baru hingga sekarang dalam memperjuangan hal tersebut.

Ia lantar menyindir PSI layaknya mobil odong-odong yang mengajari mobil truk besar berkecepatan tinggi.

"Kita itu sudah di uji waktu dan sejarah. Jadi odong-odong jangan ngajarin truk juggernaut berlari melaju," kata Masinton Pasaribu.

Meski begitu, ucapnya, pernyataan Grace Natalie itu tak mengganggu soliditas Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

"Enggak pernah kami anggap," katanya.

Masinton bahkan menyebut, masuknya PSI di Koalisi Jokowi-Ma'ruf sebagai penghibur di pertandingan.

"Ya cuma dianggap cheerleaders aja," tutupnya.

Komisi X DPR RI Kunjungi Purwakarta, Pantau Persiapan Ujian Nasional

Wartawan Merangkul Akrab Prabowo Subianto, Ternyata Dia adalah Prabowo KW

Ketua umum PSI menyampaikan pidato awal tahunnya dalam kegiatan bertajuk Festival 11 Bandung, di Trans Convention Center, Jalan Gatot Subroto, Bandung. Jumat (11/1/2019) malam.
Ketua umum PSI menyampaikan pidato awal tahunnya dalam kegiatan bertajuk Festival 11 Bandung, di Trans Convention Center, Jalan Gatot Subroto, Bandung. Jumat (11/1/2019) malam. (Tribun Jabar/Cipta Permana)

Sebelumnya, Ketua Umum PSI Grace Natalie, menyindir PDI Perjuangan dan Partai Golkar soal maraknya peraturan daerah diskriminatif seperti perda-perda berbasis agama.

Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian PDI Perjuangan dan Partai Golkar justru terlibat aktif merancang, mengesahkan, dan menerapkan 58 Perda Syariah di seluruh Indonesia.

“Silakan baca 'The Politics of Shari'a Law' yang ditulis Michael Buehler, Guru Besar Ilmu Politik Nothern Illinois University, yang dari penelitiannya menyimpulkan bahwa PDI Perjuangan dan Golkar terlibat aktif dalam merancang, mengesahkan, dan menerapkan 58 Perda Syariah di seluruh Indonesia. Penelitian Robin Bush juga menyimpulkan hal yang sama,” ucap Grace dalam pidato politik berjudul “Beda Kami, PSI dengan Partai Lain” di Festival 11 di Medan, Sumatra Utara, Senin (11/3/2019).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved