Kisah Lucu Ketika Soeharto Pertama Kali Bertemu Ibu Tien, Alasan Jatuh Cinta hingga Tertipu

"Bapakmu itu dulu waktu dikenalkan dengan ibu pertama kalinya kecele (tertipu)," ucap Tien Soeharto.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
Kolase Tribun Jabar/Tribunnews/Kompas.com
Kisah lucu Soeharto ketika pertama kali bertemu Tien 

TRIBUNJABAR.ID - Anak pertama Soeharto dan Tien Soeharto, Siti Hardijanti Rukamana atau Tutut menceritakan kisah orangtuanya.

Kisah lucu tersebut terjadi ketika Soeharto pertama kali bertemu Tien Soeharto.

Saat sedang berkumpul bersama sambil melihat foto-foto lama, Tien Soeharto tiba-tiba tertawa geli.

Rupanya, Tien Soeharto teringat kenangan saat pertama mengenal suaminya.

"Bapakmu itu dulu waktu dikenalkan dengan ibu pertama kalinya kecele (tertipu)," ucap Tien Soeharto yang tertulis dalam catatan Mbak Tutut, www.tututsoeharto.id yang diunggah 24 Maret 2018.

Saat pertama kali bertemu Soeharto, badan Tien kurus dan kulitnya kuning langsat seperti gading cantik khas nusantara.

Menurut Tien, hal tersebut yang membuat Soeharto jatuh cinta kepadanya.

Namun, di balik badan yang kurus dan kulit kuning itu ada penyebabnya.

Ternyata, Tien Soeharto baru saja sembuh dari sakit kuning atau sakit jaundice.

Tien Soeharto dan Soeharto
Tien Soeharto dan Soeharto (Kolase Tribun Jabar/Kompas.com)

Salah satu gejala sakit tersebut adalah kulit berubah menjadi kuning.

Setelah berkenalan, Soeharto melamar Tien.

Namun, saat melamar, kondisi Tien berubah. Ia sudah tak kurus lagi dan kulitnya menggelap karena aktif di Palang Merah.

"Ibu baru saja sembuh dari sakit kuning, kulitnya kuning, kurus, ketok menik menik, dadi bapakmu rodo kesengsem, ternyata kok sekarang ibu agak hitam. Bapakmu kecele he he he," kata Tien Soeharto sambil tertawa geli.

Meski begitu, cinta Soeharto kepada Tien tak luntur.

Pernikahan mereka tetap dilangsungkan hingga memiliki enam orang anak.

Ketika ditanya cerita itu, Soeharto tersenyum, "Iyo, tapi ibumu tetap ayu. (iya, tapi ibumu tetap ayu)."

Mendengar balasan Soeharto, Tien Soeharto tersipu malu.

Presiden Soeharto menerima sungkem dari Ibu Tien Soeharto pada hari Idul Fitri 1 Syawal 1415 Hijriah, 3 Maret 1995.
Presiden Soeharto menerima sungkem dari Ibu Tien Soeharto pada hari Idul Fitri 1 Syawal 1415 Hijriah, 3 Maret 1995. (Istimewa via Kompas)

Kepiluan Soeharto Ketika Tien Meninggal

Satu peristiwa yang membuat Soeharto meneteskan air mata adalah saat istrinya, Tien Soeharto meninggal dunia.

Satyanegara, dokter ahli bedah saraf yang juga anggota Tim Dokter Kepresidenan menceritakan kepiluan Soeharto ditinggal istrinya.

"Ketika itu 28 April 1996, saya mendapat kabar bahwa Ibu Tien meninggal dunia," kata Satya dalam buku Pak Harto, The Untold Stories yang dikutip dari Kompas.com.

Satyanegara pergi ke rumah duka di Jalan Cendana sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, jenazah Tien Soeharto dibaringkan di ruang tamu.

Satya menemui Presiden Rebuplik Indonesia yang ke-2 untuk mengucapkan belasungkawa.

"Pak Harto memeluk saya, kemudian berkata sangat perlahan, 'Piye to, kok ora iso ditolong...? (Bagaimana, kok tidak bisa ditolong?)'," ujar Satya yang menirukan ucapan Soeharto.

Dokter itu tidak bisa berkata-kata saat mendengar ucapan Soeharto.

Ia hanya terdiam melihat The Smilling General menangis.

Seoharto beberapa kali mengusap tetesan air matanya dengan sapu tangan.

"Saya hanya tertegun, turut merasakan dalamnya kepiluan di hati Pak Harto," ucapnya.

Setelah kepergian istrinya, Soeharto sering menghabiskan waktu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Soeharto meminta anak-anaknya untuk mengantarnya ke TMII.

Di sana, Soeharto hanya duduk terdiam sambil memegang tongkat jalannya.

Soeharto melepas rindu dan mengenang saat bersama sang istri.

"Walau bicaranya sudah tidak jelas tapi saya bisa mengerti isi perkataan beliau. Pak Harto bilang, 'Saya rindu pada Ibu dan setiap saya merindukan Ibu, Taman Mini ini yang membuat kerinduan saya terobati," kata Bambang Sutanto, mantan pimpinan TMII.

TMII memang dibangun atas gagasan Tien Soeharto.

Saat itu, Soeharto membela proyek TMII yang diprotes karena dianggap tak bermanfaat dan mubazir.

Semasa hidupnya, Tien Soeharto sering mengunjungi TMII bersama suaminya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved