Dirut RSHS Tegaskan Sunarti Pasien Obesitas Dipulangkan Bukan Karena Kuota BPJS Habis
Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi mengatakan kepulangan Sunarti (39), pasien obesitas asal Karawang dari RSHS bukan karena kuota BPJS habis
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Nina Susana Dewi mengatakan kepulangan Sunarti (39), pasien obesitas asal Karawang dari RSHS bukan karena masa jaminan pengobatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) habis.
Pihaknya menegaskan pasien, Sunarti, dipulangkan karena kondisinya sudah membaik secara medis.
"Pasien Sunarti dipulangkan bukan karena kuota BPJS habis, melainkan murni karena kondisi yang sudah aman untuk dipulangkan secara medis," ujar Nina saat menggelar konferensi pers di RSHS Bandung, Senin (4/3/2019).
Pihaknya pun sudah memprediksi pasien membutuhkan biaya besar, sehingga menajemen RSHS Bandung memutuskan tindakan medis yang berfokus pada Patient Safety atau keselamatan pasien.
"Kami berfokus pada patient safety dengan pelayanan medis baik AHMP (Alat Medis Habis Pakai) maupun tindakan lainnya dicover oleh RSHS dan BPJS sesuai prosedur yang berlaku," ujarnya.
Sementara itu, diketahui pasien obesitas asal Karawang Sunarti meninggal dunia pada 2 Maret 2019, sebelumnya pasien yang sempat menjalani operasi dan perawatan di RSHS, itu sudah pulang ke rumahnya.
Pada tanggal 18 Februari 2019, pasien Sunarti menjalani operasi bariatric surgery, yaitu berupa tindakan pengecilan lambung.
Selanjutnya pada tanggal 1 Maret, pasien Sunarti diperbolehkan pulang oleh tim medis dengan kondisi yang baik, dari tekanan darah, nadi dan respirasinya normal serta pasien sudah bisa duduk dan mentoleransi kalori makanan sebesar 450 kalori/hari.
• Begini Penjelasan Dirut RSHS Bandung tentang Sunarti, Penderita Obesitas yang Meninggal Dunia
• Jelang Persib Bandung vs Persebaya Surabaya: Bejo Waspadai Kebangkitan Maung Bandung
• Foto-foto Penggerebekan Andi Arief, Wasekjen Partai Demokrat Terjerat Narkoba, Ada Alat Kontrasepsi