Sekelompok Pria Mesum Berkeliaran di Karawang, Banyak Siswi SMP Trauma
Pria-pria tersebut biasa beraksi dengan modus menanyakan alamat kepada siswi, yang sedang menunggu jemputan di halte depan sekolah.
TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Sejumlah siswi di Karawang mengalami trauma akibat sekelompok pria mesum yang berkeliaran di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Karawang.
Dilansir dari Kompas.com, Wakil Kepala Bagian Humas SMPN 1 Karawang Barat Nia Kurniasih mengatakan, sejak tiga tahun lalu, lebih dari 50 siswinya menjadi korban sekelompok pria mesum tersebut.
Pihak sekolah pun telah meminta pihak berwajib untuk menangkap pelaku.
Dituntut 5 Tahun Penjara, Fahmi Darmawansyah Kecewa pada Jaksa KPK https://t.co/DF1Np2gYl9 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 20, 2019
"Mereka di dalam mobil, memanggil siswi kami, saat murid mendekat, pria - pria itu memperlihatkan alat vital mereka," kata Nia Kurniasih, Wakil Kepala Sekolah bagian Humas SMPN 1 Karawang Barat kepada Kompas.com di kantornya, Kamis (21/2/2019).
Nia menyebutkan, pria-pria tersebut biasa beraksi dengan modus menanyakan alamat kepada siswi, yang sedang menunggu jemputan di halte depan sekolah.
Akan tetapi, ada juga yang pura-pura sebagai teman orang tua korban.
"Ada yang beraksi sendiri ada yang berkelompok," katanya.
Setelah berhasil berkomunikasi dengan siswi, tak jarang para pelaku nekat memasukkan siswi ke dalam mobil.
• Restoran Ini Tawarkan Menu Cita Rasa Eropa dan Asia, Harga Tidak Terlalu Mahal
Di dalam mobil tersebut, pelaku memaksa siswi melihat pria tersebut memainkan alat vital mereka.
"Di dalam mobil ada dua sampai tiga orang. Setelah mobil keliling kota, baru siswi tersebut dilepas," ungkap Nia.
Teranyar, kata dia, dua hari lalu seorang siswi kelas 8 SMPN 1 Karawang hampir diseret ke dalam mobil oleh dua pria dikenal.
"Beruntung siswi kami bisa melarikan diri, setelah menendang perut pria tersebut," tutur Nia.
Kejadian tersebut, kata dia, para anak didik perempuan itu trauma dan ketakutan.
• Doni Monardo Memaparkan Tentang Mitigasi Bencana dan Merawat Alam
Untuk mengantisipasi hal itu, pihak sekolah menginstruksikan siswi selalu bergerombol setiap pulang sekolah.
"Bahkan saya menyuruh siswi mengabaikan orang yang tanya alamat," kata Nia.