20 Orang Narapidana di Lapas Jelekong Baleendah Dapat Pelatihan Pengelasan
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Jelekong bersama Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bandung
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, BALEENDAH - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Jelekong bersama Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bandung menggelar pelatihan pembinaan kemandirian bagi para narapidana di Bengkel Kerja (Bengker) Lapas Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (20/2/2019).
Kepala Lapas Kelas IIA Jelekong, Gun Gun Gunawan mengatakan pelatihan tersebut menjadi salah satu program rutin Lapas Narkotika Kelas IIA Jelekong, sebagai upaya pembinaan kemandirian narapidana berupa latihan keterampilan dan skill warga binaan.
"Ini sifatnya kolaborasi antara Lapas dengan Balai Latihan Kerja Disnaker Kabupaten Bandung. Tentunya demi mendongkrak dan menunjang salah satu bagian dari pembinaan warga binaan," ujar Gun Gun di selasa kegiatan, kemarin.
Melalui pelatihan kemandirian ini, nantinya diharapkan para warga binaan ini memiliki keterampilan khusus dan sertifikat keahlian kerja dari Disnaker sebagai bekal saat warga binaan ini bebas dari lapas dan kembali ke masyarakat.
"Minimal nantinya mereka bisa berperan aktif dalam pembangunan di lingkungan masyarakat. Dan yang paling inti, setelah keluar nanti mereka tidak mengulangi perbuatannya lagi," tuturnya.
Menurutnya dari sekitar 1.376 warga binaan di Lapas Narkotika Kelas IIA Jelekong ini 85 persennya merupakan warga Kabupaten Bandung. Hal tersebut yang mendasari pihaknya menggandeng Disnaker Kabupaten Bandung. Dan pelatihan kemandirian kali ini difokuskan kepada pelatihan pengelasan.
• Kabar Terbaru Arumi Bachsin, Istri Emil Dardak yang Keguguran Setelah Sibuk Dampingi Suami
"Kolaborasi dengan Disnaker baru sekarang. Karena saya pikir ini bukan tanggung jawab Lapas saja, karena Lapas tanggung jawabnya terbatas hanya di dalam. Sedangkan warga binaan ini yang masuk terus bergantian. Sehingga untuk yang di luarnya kami menggandeng Pemda," ungkapnya.
Tidak hanya dengan Disnaker, pihak lapas juga dituntut menjalin kerjasama dengan instansi lain yang bisa mewadahi berbagai keterampilan dari warga binaan di lapas tersebut.
"Karena memang Lapas dituntut berkolaborasi dengan pihak-pihak yang bisa membantu untuk menyerap dan mendidik keterampilan warga binaan," katanya.
Kasi Kegiatan Kerja Narapidana, Ramdhan Ginanjar menambahkan, pelatihan di bidang pengelasan ini akan berlangsung selama dua hari pada 20-21 Februari 2019. Untuk hari pertama sendiri diisi dengan pemberian teori diikuti di hari kedua dengan praktek pengelasan langsung.
Gaya Kocak Ruben Onsu Tiru Sarwendah Pakai Daster, Lengkap dengan Perut Buncit Seperti Hamil https://t.co/0vlkpBsKmQ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 20, 2019
"Untuk pelatihan pengelasan ini, nanti produk yang akan dibuat itu lebih ke alat bermain anak, seperti perosotan, jungkit-jungkitan dan terwongan. Itu masuk ke program ramah anak, untuk pelayanan pengunjung. Jadi nanti tamu atau pengunjung lapas yang membawa anak bisa menunggu sambil bermain," ujar Ramdhan.
Jumlah warga binaan yang mendapat pelatihan kemandirian ini berjumlah 20 orang. Pelatihan kemandirian ini telah disesuaikan dengan minat dan bakat warga binaan.
"Selain latihan pengelasan sebelumnya warga binaan lainnya juga telah kami berikan pelatihan kemandirian berupa pelatihan pertanian, perkebunan, budidaya jamur, beternak, menjahit dan masih banyak lagi sesuai kemampuan dan minatnya," tuturnya.