Kepala BNPB Doni Monardo, Eks Danjen Kopassus & Pangdam Siliwangi, Ikut Bebaskan MV Sinar Kudus
Sosok Doni Monardo dikenal memiliki jejak rekam yang gemilang baik dalam kepemimpinan sekaligus manajerial.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID - Hari ini, Rabu (9/1/2019), Doni Monardo dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berdasarkan agenda, upacara pelantikan Doni Monardo akan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pukul 09.00 WIB.
Melansir dari Kompas.com, seharusnya Doni Monardo dilantik sebagai Kepala BNPB pada minggu lalu, Rabu (2/1/2019).
Namun, pelantikan tersebut ditunda karena ada revisi Perpres.
Doni Monardo menggantikan Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei.
Pergantian tersebut, kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dilakukan untuk menyegarkan organisasi.
Sosok Doni Monardo dikenal memiliki jejak rekam yang gemilang baik dalam kepemimpinan sekaligus manajerial.

Doni Monardo lahir di Cimahi pada 10 Mei 1963.
Jenderal bintang tiga ini lulus Akademi Militer pada 1995 dan berpengalaman dalam bidang infanteri.
Sebelumnya, Doni Monardo sempat menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus.
Selama di Kopassus, Doni Monardo ditugaskan ke beberapa daeah di Indonesia.
Doni Monardo juga sempat menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Doni Monardo juga sempat bertugas ketika Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla dilantik pada 20 Oktober 2014.
Selain itu, Doni Monardo juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi dan Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura.
Pada 2017, Doni Monardo menggantikan Mayjen TNI Muhammad Herindra sebagai Pangdam III/Siliwangi.

Nama Doni Monardo melambung usai keberhasilannya dalam Operasi Pembebasan Sandera MV Sinar Kudus.
Melansir dari Tribun Jambi, Operasi Pembebasan Sandera MV Sinar Kudus melibatkan Sat-81 Kopassus, Denjaka, dan Kopaska.
Doni Monardo yang merupakan anggota Satgas Merah Putih diterjunkan dalam operasi tersebut.
Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia (persero) dibajak oleh perompak Somalia pada 16 Maret 2011.
Sebanyak 20 anak buah kapal disandera.
Kapal MV Sinar Kudus membawa feronikel dengan tujuan Belanda.
Operasi penyelamatan dimulai pada 23 Maret 2011 melalui surat perintah Panglima TNI yang saat itu dijabat oleh Laksamana Mar Agus Suhartono.
Strategi diatur, helikopter bolkow yang berpangkalan di KRI Yos Sudarso melakukan pengintaian pada 4 April 2011.
Operasi malam hari sempat menjadi opsi namun dibatalkan karena tingkat keberhasilan 50:50.
Saat itu, lokasi 20 ABk belum diketahui keberadaannya.
Satgas Muhibah terus melakukan pengintaian dan memberi laporan perkembangan.

Upaya pembebasan 20 ABK juga dilakukan oleh pihak PT Samudra Indonesia.
Perundingan kepada perompak pun dilakukan agar 20 ABk bisa dibebaskan.
Namun, di tengah negosiasi terjadi perselisihan antara perompok.
Muncul kemungkinan 20 ABK akan kembali ditahan oleh perompak lainnya setelah dibebaskan.
Saat itu, pasukan Denjaka segera mengejar para perompak yang turun dari MV Sinar Kudus, sekaligus mencegah pembajakan ulang.
Sejumlah perahu milik perompak dikejar dan ditenggelamkan. Tak luput, para perompak pun dihabisi.
Doni Monardo yang tergabung dalam Satgas Merah Putih melakukan operasi militer dan mengejar perompak hingga ke garis pantai Somalia.
Setelah operasi tersebut berhasil, Doni Monardo mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal.
• Jejak Letjen Doni Monardo Calon Kepala BNPB: Pernah jadi Danjen Kopassus, Kariernya Begitu Moncer
• Sepak Terjang Letjen TNI Doni Monardo Calon Kepala BNPB, Penumpas Perompak Somalia
• Pangdam III Siliwangi Pamit, Doni Monardo: Citarum Harum Akan Terus Berlanjut