Jadi Pelopor Pembubidayaan Bonsai di Bandung, Ini Cerita Ade Hingga Bonsainya Dijual ke Luar Negeri

Tentu saja ada cerita di balik perjuangan Ade dalam usahanya tersebut, hingga menjadi pelopor pembudidayaan dan bisnis bonsai di Bandung.

Penulis: Fasko dehotman | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Fasko Dehotman
Pohon Bonsai jenis Hokiantea koleksi Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kesuksesan pembudidayaan beragam pohon bonsai di Indonesia, tidak akan lepas dari beberapa penggiatnya yang telah dilakukan sejak lama.

Salah satunya adalah Ade Darmawan (65), seorang pria paru baya asal Bandung yang telah lama menggeluti dunia bonsai sejak 1980an.

Tentu saja ada cerita di balik perjuangan Ade dalam usahanya tersebut, hingga menjadi pelopor pembudidayaan dan bisnis bonsai di Bandung.


Apa sajakah itu? Berikut penuturan Ade kepada Tribun Jabar.

Kesuksesan Ade dalam bidang budidaya bonsai berawal dari keluarganya yang telah berpuluh tahun menggeluti bisnis di bidang tanaman dan pohon hias.

Saat Ade masih kecil, ia dan saudaranya kerap diajarkan sang ayah cara bercocok tanam yang baik. Tak hanya itu, Ade juga diajarkan membuat tanaman hias dengan media pot plastik.

"Kebetulan Ayah kami adalah pembisnis taman hias sejak saya kecil, tentunya bisnis dan skill beliau menurun ke saya. Ketika bisnis tersebut kami lanjutkan, belum ada kiat untuk membudidayakan pohon bonsai. Saat itu, kami hanya membudidayakan tanaman hias yang umum dijumpai di ladang bunga," ujar Ade kepada Tribun Jabar, melaui sambungan telpon, Rabu (2/1/2019) siang.

Sosok Pak Ade (tengah) pelopor pembudidayaan pohon bonsai jenis Cemara Chinensis, Lohansung, dan Hokiantea.
Sosok Pak Ade (tengah) pelopor pembudidayaan pohon bonsai jenis Cemara Chinensis, Lohansung, dan Hokiantea. (Istimewa)

Ade menceritakan, dirinya mulai tertarik dengan pohon bonsai ketika bergabung dengan asosiasi tanaman hias di Jakarta pada 1980 awal.

Begini Cara Mendapatkan Tiket Promo Rp 1 KA Pangandaran

Saat asosiasi itu mengadakan acara kumpul bersama di Bandung sekira tahun 1986, Ade sempat melihat satu tanaman hias nan memukau milik anggota tersebut.

"Bentuknya unik, semacam pohon tua yang ada di hutan tapi dalam ukuran kecil yang diletakkan di dalam media pot dangkal. Dari sanalah saya mulai tertarik membudidayakan pohon bonsai," kata Ade.

Berbekal rasa penasaran dan banyaknya bergaul dengan pecinta bonsai, akhirnya Ade bisa memperaktekan budidaya pohon bonsai sendiri.

"Awal-awalnya susah, karena bulat yang tekat Alhamdulillah saya bisa membuat pohon bonsai sendiri hingga membudidayakannya. Pohon bonsai ini rata-rata dibuat dengan teknik pembentukan cabang dan dahan pohon menggunakan kawat," ujar Ade.

Ade mengaku, pohon bonsai yang umum dijumpai pada era 80an hanyalah jenis Cemara duri, pusu batu, dan pusu bulu saja.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved