Tim Laboratorium Geologi ITB Pamerkan Gading Stegodon Raksasa Berusia 1,5 Juta Tahun
Tim Laboratorium Geologi ITB berhasil menemukan sepasang fosil gading stegodon berusia 1,5 juta tahun di Kabupaten Majalengka.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Tim Laboratorium Geologi ITB berhasil menemukan sepasang fosil gading stegodon berusia 1,5 juta tahun di Kabupaten Majalengka.
Gading stegodon tersebut memiliki ukuran panjang lurus 3,30 meter, panjang lengkungnya, 3,6 meter.
Diameter pangkal gading stegodon itu pun cukup besar, seukuran telapak tangan orang dewasa.
Gading stegodon ini diperkenalkan kepada Rektor ITB, Kadarsah Suryadi, di Gedung Teknik Geologi ITB, Bandung, Jumat (21/12/2018).
"Penelitian kami sudah lama, di depan (tempat dipamerkannya gading) ada fosil gigi, rahang bawah stegodon juga, berat setengah kilogram dari lokasi gading. Kami menemukan itu (fosil rahang) di 2005. Kami meneliti itu sudah lama sekali," kata Kepala Laboratorium Paleontologi ITB, Prof. Dr. Jahdi Zaim.
• Fahri Hamzah Sebut di Rezim Jokowi Rakyat Saling Curiga dan Isu SARA Merajalela
• Seberangi Sungai untuk ke Sekolah, Para Pelajar di Cianjur Ini Sering Bolos bila Hujan, Takut Hanyut

Ia mengatakan bahwa proses penemuan gading stegodong memerlukan waktu cukup panjang.
Penemuan berawal dari laporan warga yang menemukan potongan gading pada pertengahan bulan Maret 2018.
Kemudian sekitar akhir Maret 2018, Laboratorium Paleontologi mengecek lokasi.
Esvakasi gading dilakukan pada pertengahan bulan April 2018.
Kendala cuaca hujan membuat tim sedikit kesulitan melakukan eskavasi.
Selain itu posisi fosil yang berada pada batuan pejal dan keras membuat tim memerlukan ketelitian saat menggali.
Para Pelajar di Cianjur Selatan Ini Pertaruhkan Nyawa untuk Sampai ke Sekolah, Tantang Arus Sungai! https://t.co/HTdVM5uOoB via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 21, 2018
Setelah berhasil digali, Tim Laboratorium Paleontologi bekerja sama dengan Museum Geologi untuk menyatuhan potongan gading tersebut.
Meski memakan waktu cukup lama dan proses kerja yang tidak mudah, akhirnya Tim Laboratorium Paleontologi ITB dan Museum Geologi berhasil menyatukan potongan gading tersebut.