Persib Bandung
Siapapun Pelatihnya, Pemain Muda Persib Bandung Wildan Ramdani Hanya Inginkan Hal Ini
Pemain muda Persib Bandung, Wildan Ramdani berharap pengganti Mario Gomez sebagai pelatih kepala dapat memberinya menit bermain.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Yongky Yulius
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemain muda Persib Bandung, Wildan Ramdani berharap pengganti Mario Gomez sebagai pelatih kepala dapat memberinya menit bermain.
Bagi Wildan Ramdani, siapapun pelatih Persib Bandung musim depan, ia akan berikan performa terbaik agar bisa bermain.
"Buat musim depan sih siapa pun pelatihnya, Wildan ingin dapat menit bermain juga, tapi Wildan juga enggak akan melihat siapa pelatihnya karena Wildan lihat ke pribadi Wildan sendiri sudah memberikan performa terbaiknya," ujar Wildan Ramdani melalui sambungan telepon, Kamis (14/12/2018).
Terkait pemecatan Mario Gomez, Wildan Ramdani tak bisa banyak berkomentar.
Jebolan Diklat Persib Bandung ini hanya mendoakan kesuksesan Mario Gomez di klub selanjutnya.
"Saya harap coach juga di tim selanjutnya bisa lebih sukses juga, memberikan trophy yang banyak ya sukses selalu sih," ucapnya.
Mario Gomez sendiri dipecat karena masalah attitude selama menangani Persib.
Direktur keuangan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono mengungkapkan bahwa Mario Gomez memiliki attitude yang buruk.
"Dengan attitude dia yang semua kalian tahu. Jadi tidak nyaman bagi pemain juga. Di tim kondisi seperti itu akhir-akhir ini. Hubungan dia dengan pemain, hubungan dia dengan official lain," katanya.
• Para Pelatih Kompatriot Mario Gomez di Indonesia, Mantan Pahlawan Argentina pun Tak Berkutik di Sini
Banyak yang Melamar
Mario Gomez tidak akan menjadi bagian dari Persib Bandung musim depan.
Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) resmi memecat Mario Gomez, Rabu (12/12/2018).
Direktur Keuangan PT PBB Teddy Tjahyono mengatakan, pihaknya sudah mempertimbangkan terkait lanjut atau tidaknya Mario Gomez di Persib bandun.
"Pelatih sih sudah selesai yah, jadi diputus kontrak. Soal kompensasi itu masalah internal kita. Setahu kalian kan dua tahun dari awal," kata Teddy Tjahyono.