Revolusi Industri 4.0 Ubah Kesempatan Kerja, Digitalisasi Jadi Kata Kunci
Pemerintah saat ini tengah gencar menggaungkan revolusi industri 4.0, sebagai cara hidup baru di lini kehidupan masyarakat Indonesia.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah saat ini tengah gencar menggaungkan revolusi industri 4.0, sebagai cara hidup baru di lini kehidupan masyarakat Indonesia.
Dengan adanya revolusi tersebut maka terjadi perkembangan informasi dan teknologi serta transformasi digital (digitalisasi) yang memengaruhi berbagai sektor kehidupan.
Tak terkecuali terdampak pula pada tenaga kerja yang mau tidak mau harus dihadapkan pada perubahan kondisi pasar kerja.
Dalam hal ini perubahan teknologi digital tersebut mengakibatkan perubahan cara-cara bekerja dari manual menjadi otomatis dan memungkinkan untuk dilakukan secara digital dan terintegrasi.
Tak lain artinya tenaga kerja di sektor industri pun merupakan satu di antara sektor yang terpapar dampak digitalisasi tersebut yang dapat merubah kondisi pasar tenaga kerja.
Devi Asiati, Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, mengatakan digitalisasi berdampak pada perubahan kegiatan melalui alat, terutama sektor industri dengan adanya digitalisasi mengubah pula kondisi kinerja dan tenaga kerja.
Bahwa transformasi digital pada industri pun mengakibatkan perubahan produksi dan relasi tenaga kerja, termasuk teknologi, pemasaran, bahan baku dan tenaga kerja.
• Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta Minta Petani Segera Tanam Padi, Begini Alasannya
Berdasarkan data perkembangan jumlah tenaga kerja pada UMKM dan Industri Besar (IB), menunjukkan terjadi diferensiasi pertumbuhan.
Sebagaimana yang diketahui saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia secara pesat terjadi di sektor UMKM (industri kecil).
Khususnya terjadi kecenderungan peningkatan rata-rata 2% per tahun pada sektor industri manufaktur, perdagangan, rumah makan, jasa akomodasi dan jasa kemasyarakatan sosial.
Karena hal itu pula perkembangan tenaga kerja di sektor UMKM saat ini pun mengalami perubahan dan daya minat meningkat, tercatat sejak 2013 sampai 2018 ini.
Berbanding terbalik dengan penyerapan tenaga kerja formal (industri besar) yang mengalami kecenderungan menurun, sebaliknya peningkatan pada sektor informal (UMKM).
Pada industri besar transformasi digital berdampak pada otomatisasi alat produksi, yang berarti terjadi penggantian mesin produksi dari mesin manual ke mesin digital.
• Mang Yunus Selama 38 Tahun Hidupi Keluarga dengan Membuat Stempel dan Pelat Nomor Kendaraan
Dengan penggunaan mesin digital, maka tenaga kerja lebih sedikit dibutuhkan. Semisal jenis mesin packing yang biasanya manual bisa membutuhkan 15 orang per mesin, tapi digital hanya 10 orang yang dibutuhkan per mesin. Hal itu juga akan terjadi pada jenis-jenis mesin lainnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/digitalisasi2.jpg)