Rochy Putiray: Luis Milla Tak Bisa 'Diatur', Timnas Menang tapi Federasi Tak Dapat Duit

Pada sesi diskusi, Rochy Putiray memberikan pandangannya soal Timnas Indonesia saat masih diasuh oleh Luis Milla.

Tribunnews.com/Reynas Abdila
Rochy Putiray 

TRIBUNJABAR.ID- Mantan pemain Timnas Indonesia, Rochy Putiray, mengungkapkan sikap mantan pelatih skuat Garuda, Luis Milla.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Rochy Putiray dalam sebuah sesi diskusi bertajuk "Pangeran, Mingguan - BLAK-BLAKKAN SOAL PSSI" yang tayang di saluran Youtube Asumsi, pada Minggu (2/12/2018) malam.

Diskusi tersebut dipandu oleh Pangeran Siahaan, dan turut dihadiri oleh wartawan senior olahraga, Anton Sanjoyo.

Pada sesi diskusi, Rochy Putiray memberikan pandangannya soal Timnas Indonesia saat masih diasuh oleh Luis Milla.

Menurutnya, Timnas Indonesia mengalami banyak perubahan positif.

Ratu Tisha Destria Klaim PSSI Sudah Lama Perangi Mafia Pengaturan Skor

Anggota Exco PSSI, Hidayat Bantah Tuduhan Terlibat Pengaturan Skor

Ekspresi pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, saat laga melawan timnas U-23 Laos dalam fase Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Jumat (17/8/2018).
Ekspresi pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, saat laga melawan timnas U-23 Laos dalam fase Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Jumat (17/8/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

"Anak-anak diajari cara bermain sabar, dewasa, percaya diri. Itu luar biasa. Milla enggak cuma melatih main bola tapi mindset pemain yang diubah," ucap Rochy Putiray.

Bahkan, Rochy Putiray yakin jika Luis Milla masih menjadi pelatih di Timnas Indonesia, maka Timnas Indonesia tidak akan gagal di Piala AFF 2018.

"Misalkan Luis Milla yang pegang, kita enggak mungkin gagal (di Piala AFF 2018). Waktu Milla yang pegang, dua tahun kita juara di AFF," katanya.

Ia bahkan membandingkan dengan saat Hansamu Yama dan teman-temannya bertanding di Asian Games 2018.

"Itu level yang paling tinggi di Asia Tenggara. Kita bisa masuk delapan besar itu luar biasa, dengan cara bermain, motivasi, semangat, itu kebawa," ucapnya.

Menurutnya, permainan yang disuguhkan skuat Garuda saat itu sangat berbeda dengan saat Timnas Indonesia bermain lawan Timor Leste di Piala AFF 2018.

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, menghibur kiper Andritany Ardhiyasa setelah kalah dalam adu penalti dari Uni Emirat Arab di babak 16 besar Asian Games 2018, Jumat (24/8/2018) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.
Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, menghibur kiper Andritany Ardhiyasa setelah kalah dalam adu penalti dari Uni Emirat Arab di babak 16 besar Asian Games 2018, Jumat (24/8/2018) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

"Perubahannya itu bisa 360 derajat dari cara bermain ke Milla sampai ke Bima Sakti," katanya.

"Orang-orangnya sama, okelah pelatihnya beda, tapi kan cara mereka bermain harusnya enggak jauh-jauh amat dari yang lama," kata Anton Sanjoyo yang sedari tadi mendengarkan pernyataan Rochy.

"Itu yang bisa jawab tinggal Bima, Bima bisa 'diatur' enggak sih?" ujar Rochy Putiray.

Rochy Putiray pun mengungkapkan, berdasarkan apa yang ia ketahui, Luis Milla adalah sosok yang bersih dan tidak suka bila diintervensi.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved