Ini yang Dilakukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat Jutaan Orang Reuni 212 di Monas Jakarta
Jutaan orang reuni 212 di lapangan Monas, Jakarta Minggu (2/12/2018). Aksi 212 pada 2016 dihadiri Kapolri, kemarin Tito Karnavian di tempat ini!
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Jutaan orang mengikuti reuni 212 di lapangan Monas, Jakarta Minggu (2/12/2018).
Dalam kegiatan reuni 212 itu, dihadiri pasangan calon presiden nomor dua, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga turut hadir di reuni 212.
Deretan artis juga ikut meramaikan reuni 212. Di antaranya ada Teuku Wisnu, Arie Untung, Kiwil, Irwansyah.
Mungkin ada yang bertanya, di mana Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat jutaan orang mengikuti reuni 212?
Saat jutaan orang dari berbagai daerah berkumpul di Jakarta melakukan reuni 212, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sedang mengikuti silaturahmi rohaniawan dan cendekiawan lintas agama untuk Indoensia bersatu, rukun, dan damai.
Aacara ini berlangsung di Pesantren Modern Internasional Dea Malela, Kabupaten Sumbawa, NTB.
Di acara tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian didampingin oleh Asrena Kapolri, Kadivpropam Polri, Kadivhumas Polri dan beberapa pejabat Mabes Polri.
Dikutip dari Tribunnews.com, kegiatan yang diinisiasi oleh Prof Dr KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA, selaku Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Dea Malela ini, diikuti oleh 29 Rohaniawan dan Cendekiawan dari berbagai kalangan.
• Di Reuni 212, KPAI Temukan Peserta Anak Kecil yang Berasal dari Ciamis dan Bandung
• Tvone Ungkap Fakta Reuni 212 di Monas Jakarta Malam Ini, Reuni 212:Memperkuat Persatuan Umat
Mereka yang hadir di antaranya, tokoh MUI, Prof Dr Azyumardi Azra dan Dr Anwar Abbas MM, dari Cendekiawan Muslim di antaranya Prof Dr Komaruddin Hidayat, Prof Dr R Siti Zuhro, Drs Usamah Hisyam, dan KH Kikin A Hakim.
Kemudian dari Cendekiawan Nasrani di antaranya Pdt. Dr Bambang Widjaja dan Yakobus Stefanus Muda SP, dari Cendekiawan Hindu di antaranya Drs I Nyoman Udayana, dan Dr I Gede Rudia Adiputra M Ag, dari Cendekiawan Budha di antaranya Prof Dr Philip K Wijaya, serta Cendekiawan Konghucu di antaranya Drs Uung Sendana, M.Ag.
Pada sesi dialog yang dibuka oleh Sirajuddin, Kapolri menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan semangat kerukunan antar umat beragama.

"Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan, terlebih dalam menghadapi beberapa agenda penting nasional ke depan, antara lain pengamanan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019, serta pengamanan Pemilu tahun 2019," ujar Tito, dalam keterangannya, Minggu (2/12/2018).
Sehubungan dengan konteks tersebut, ia berharap para rohaniawan dan cendekiawan dapat berperan aktif dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengintensifkan dialog antar tokoh agama.
Para rohaniawan dan cendekiawan yang hadir turut menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.
Selain itu mereka turut serta berkomitmen untuk mendukung upaya Polri dalam mewujudkan Pilpres dan Pileg tahun 2019 yang sejuk, aman, damai, dan kondusif melalui aspek kerukunan antar umat beragama.
• Fahri Hamzah Sebut Reuni 212 akan Memberikan Efek Elektoral Besar Kepada Prabowo Subianto
• Deretan Artis Tanah Air yang Mengikuti Reuni Akbar 212, dari Kiwil hingga Irwansyah
Pada acara aksi Bela Islam III di Tugu Monas 2 Desember 2016, Jenderal Tito Karnavian turut hadir.
Bahkan dia sempat berada di atas panggung dengan para tokoh aksi Bela Islam III 212.
Jenderal Tito Karnavian pada saat itu menjadi perhatian peserta aksi, sampai akhirnya Tito Karnavian disoraki peserta aksi saat berbicara menggunakan pengeras suara.
Setelah acara tersebut, Jenderal Tito Karnavian memberikan penjelasan bahwa kehadirannya di aksi Bela Islam III merupakan permintaan dari pihak Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
"Dan tujuan kami satu, supaya ada komunikasi," ujar Tito di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (5/12/2016).
Pada acara reuni 212, Kapolri Jenderal Tito Karnavian tak hadir di sana dan melakukan kegiatan bersama tokoh lintas agama di Pesantren Modern Internasional Dea Malela, Kabupaten Sumbawa, NTB.
Reuni 212 Dihadiri 10 Juta Orang
Peserta reuni 212 pada Minggu (2/12/2018) memang sangat banyak.
Aksi 212 yang pertama kali digelar pada 2016 silam, menyikapi kasus penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, juga mendapatkan banyak perhatian masyarakat.
Dikutip dari WartaKotaLive, Senin (3/12/2018), Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Ustaz Bernard Abdul Jabbar menuturkan jumlah peserta reuni 212 yang ikut berpartisipasi.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari media, peserta aksi 212 mencapai 8 hingga 10 juta jiwa.
"Kalau dulu sekitaran tujuh juta, tapi sekarang menurut informasi dari media yang menggunakan drone, itu hampir sekitar 8-10 juta yang hadir," ujar Bernard di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (2/12).
Lanjutnya, Bernard menduga itulah penyebab sejumlah peserta membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mencapai kawasan Monas.
Menurutnya peserta bahkan harus berdesak-desakan untuk mencapai Monas, meski berjalan kaki.
"Ya secara signifikan, kendalanya mungkin karena banyaknya jumlah peserta sehingga menyebabkan desak-desakan, mereka yang datang tidak kebagian pintu masuk, sehingga mereka berada di jauh.

Karena yang hadir ini bahkan melebihi daripada Aksi 212 yang dua tahun lalu," ujarnya.
Mengenai jumlah peserta juga diungkapkan oleh Wakil ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, ia menuturkan jumlah yang sama.
Menurut penuturan Hidayat ia mendapat info panitia mengatakan peserta mencapai 8 juta.
Massa aksi Reuni 212 tampak mulai berjalan kaki menuju Monumen Nasional karena akses jalan telah ditutup pada Minggu (2/12/2018) sekira pukul 06.00 WIB.
"Tadi panitia menyebut 8 jutaan. Tapi kalau saya melihat dari tayangan di video, tadi memang cakupannya jauh lebih luas dan jauh lebih beragam.
Itu artinya adalah sekali lagi umat Islam bisa menjaga komitmen mereka dalam konteks persatuan, kedamaian, ketertiban, kebersihan," kata Hidayat.