Bekraf Developer Conference Kembali Digelar, untuk Game Perputaran Rp 1 Triliun Per Tahun
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) menggelar kembali Bekraf Developer Conference (BDC) 2018 di Bandung
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) menggelar kembali Bekraf Developer Conference (BDC) 2018 di Bandung, setelah berkeliling ke sejumlah daerah, seperti Jayapura, Batam, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.
BDC ini merupakan kali ketiga dilaksanakan sekaligus guna merumuskan roadmap pengembangan industri digital 2019.
Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari, mengatakan Indonesia menjadi negara yang memiliki potensi sebagai negara produsen game bermutu, bahkan per tahunnya dari bidang industri game bisa mencapai Rp 1 triliun.
"Total produk domestik bruto (PDB) di ekonomi kreatif pada 2015 Rp 852 triliun, 2016 Rp 922 triliun, dan 2017 Rp 1.000 triliun. Jadi, pertumbuhannya itu antara 4,9 sampai 5 persen per tahunnya dengan penciptaan lapangan kerja 2015-2016 hampir sejuta tenaga kerja baru," katanya di Bandung, Minggu (2/12/2018).
• Konser Dongeng Naura 3 Sukses Hibur Anak-anak Bandung dengan Musikalisasi dan Tarian Apik
Ekonomi kreatif saat ini pun, kata Hari, mengharuskan seseorang untuk bisa memanfaatkan sebuah digital dalam menjalankan perekonomiannya.
Kelanjutan Kontrak Mario Gomez di Persib Bandung Masih Abu-abu: Sejujurnya Saya Ingin Bertahan https://t.co/yu25FcXgb0 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 1, 2018
Hari menyebut di bidang digital ekonomi Indonesia pada 2017 menghasilkan 8 miliar Dolar AS, terdiri dari 5 miliar Dolar AS berasal dari platform seperti bukalapak, tokopedia, blibli, dan lainnya, kemudian 3 miliar Dolar AS berasal dari sosial media, seperti instagram, facebook, dan lainnya.
"Dan lagi, dari penjualannya itu sebanyak 35-40 persen penjualnya adalah seorang wanita," katanya