Pascagempa Palu

ACT Distribusikan 28.800 Liter Air Bersih Setiap Hari ke Beberapa Titik Palu dan Sigi

Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga membantu distribusi air bersih ke beberapa titik di Palu dan Sigi.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Yongky Yulius
Tribun Jabar/Theofilus Richard
Pendistribusian air bersih dari ACT ke Desa Sidera, Kecamatan Sigu Biromaru, Sigi, Rabu (28/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, PALU - Selain membangun hunian terpadu atau integrated community shelter (ICS), Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga membantu distribusi air bersih ke beberapa titik di Palu dan Sigi.

Ada empat armada mobil bak yang mendistribusikan air setiap harinya.

"Ini sudah sebulan (distribusi air). Sumber air kami ambil di mata air dan minta PDAM di Sigi dan Palu," ujar Relief Management Program, Diding Fahrudin, ketika ditemui di Posko Kemanusiaan ACT Touwa, Palu, Sulteng, Rabu (28/11/2018).

Satu di antara sumber mata air terdapat di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Setiap armada mobil bak mengirimkan 2400 liter air.

ACT Target Bangun 1000 Hunian Terpadu di Palu

Satu mobil bak akan beroperasi ke tiga titik.

Sehingga total air yang didistribusikan setiap hari, sekira 28800 liter.

Rusaknya pipa PDAM karena guncangan gempa, kata Diding, memperparah krisis air di Palu dan Sigi pascagempa.

"Sejak gempa, banyak warga mengalami krisis air. Karena aliran sungai banyak merembes ke bawah. Pipa PDAM juga rusak," ujarnya.

Diding juga tidak membatasi air yang diperoleh warga terdampak bencana gempa.

Hal itu dikarenakan, menurut Diding, kebutuhan air tidak bisa dibatasi, berbeda dengan kebutuhan pangan atau pakaian.

Biasanya warga menampung air yang diberikan ACT menggunakan jeriken, galon air, atau ember.

ACT Target Bangun 1000 Hunian Terpadu di Palu

Air yang diberikan kepada warga terdampak gempa, tidak bisa dipakai langsung dan harus dimasak terlebih dulu.

"Karena sebaik apapun sumber air yang kami dapat, kami menggunakan fiber buka stainless. Untuk menjaga kualitas air, tetap harus dimasak," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved