Siapapun yang Ingin Mengetahui Tahun Pembuatan Masjid Al Karomah Cirebon, Harus Berpuasa 7-40 Hari

Masjid Al Karomah yang terletak di Desa Depok, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, tidak disebutkan dibuat tahun berapa.

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Yongky Yulius
Tribun Jabar/ Siti Masithoh
Masjid Al-Karomah di Desa Depok, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Masjid Al Karomah yang terletak di Desa Depok, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, tidak disebutkan dibuat tahun berapa.

Menurut kuncen masjid tersebut, Ahmad Panani (39), dalam sejarahnya tidak ada penyebutan tahun pembuatan.

Adapun orang yang ingin mengetahui tahun pembuatannya, harus berpuasa 7 hingga 40 hari di masjid tersebut.

Dengan begitu, seseorang dipercaya akan mengetahui kapan masjid tersebut dibuat oleh para pendirinya.

"Kalaupun seseorang itu mendapat jawabannya, tidak boleh diberitahukan kepada orang lain, itu syaratnya. Syarat ini sudah menjadi tradisi di sini, kalaupun ada yang melanggar, saya tidak mengetahui akibatnya. Namun, selama ini semua orang taat," katanya saat ditemui di Masjid Al-Karomah, Desa Depok, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Senin (19/11/2018).

Mengintip Masjid Al Karomah, Dulunya Menggantung di Atas Sungai, Hanya Disangga Pohon Jamblang

Selama ini, banyak orang yang bertanya, terutama dari kalangan pelajar, yang ingin mengetahui tahun pembuatannya.

"Intinya dalam sejarah itu ya ada saat zaman para wali. Saya pun melakukan puasa tersebut, tapi tidak boleh saya beritahukan kapan tahunnya," tambahnya.

Dari beragam versi sejarah yang ada, menurutnya, masjid itu konon masuk deretan masjid tertua di Cirebon, setara dengan Masjid Merah Panjunan dan Masjid Megu.

Berada di pesawahan di Desa Depok, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Masjid Al-Karomah tampak menyerupai Masjid Merah Panjunan, Kota Cirebon.

Mengintip Perpustakaan Masjid Besar Kaum Ujungberung Bandung yang Dulunya Bekas Tempat Wudhu

Bangunan masjid tersebut didominasi oleh bata berwarna merah. Di dalamnya, ada dua buah Pohon Palem dan rumput sintetis yang membuat masjid menjadi rindang.

Memasuki masjid ini, ada dua pintu yang tingginya kurang sari satu meter. Untuk masuk ke dalam masjid, setiap orang harus sedikit membungkuk.

Di dalamnya, ada pendopo, toilet, tempat wudhu, serta makam beberapa pendiri masjid tersebut, di antaranya Syekh Maulana Maujud.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved