Guru dan Siswa SMK NU 03 Kaliwungu yang Candaannya Dinilai Berlebihan Akhirnya Minta Maaf

Ia pun hanya merenung saat dimintai keterangan oleh pihak sekolah pada Senin (12/11). "Nyesel saya," jawabnya singkat.

Editor: Ravianto
instagram makassar_iinfo
guru diserang murid di kendal 

TRIBUNJABAR.ID, KENDAL - Akun media sosial Bupati Kendal Mirna Annisa dibanjiri dengan pertanyaan terkait kasus bercanda siswa SMK NU 03 Kaliwungu Kendal dengan guru mereka yang berlebihan.

Dalam video itu tampak seolah seorang guru tengah mendapatkan perundungan dari siswanya.

Video yang kemudian menjadi viral itu memberlihatkan beberapa siswa yang seolah-olah sedang melempar kertas dan mendorong-dorong seorang guru.

Pada Senin (12/11) pagi, Mirna Annisa pun mendatangi sekolah itu untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak sekolah, guru dan siswa yang terlibat dalam video itu.

Mirna Annisa pun membatalkan pertemuannya dengan Presiden pada hari itu untuk mencari tahu soal video viral tersebut.

Mirna Annisa mengatakan sikap dari para siswa itu merupakan pelecehan terhadap seorang guru.

Menurutnya hal itu sangat tak pantas jika siswa melempar kertas saat guru tengah mengajar dan bercanda dengan mendorong guru saat pengajaran.

Dalam kejadian itu, lima orang siswa terlibat pelecehan seorang guru yakni Joko Susilo (54) saat jam pelajaran.

Kelima siswa itu yakni P (16), S (16), M (16), A (16) menggoda Joko Susilo, sedangkan AM (16) merekam kejadian itu.

"Jelas itu ngawur, kalau itu anak saya jelas tidak saya sekolahkan lagi," kata Mirna Annisa.

Ia juga menilai sikap guru tersebut dalam memenangkan siswanya dengan cara melompat dan menendang secara berputar layaknya orang silat merupakan kurang pantas juga.

Meski bercanda, seharusnya ada batasan dan tata krama terlebih dalam dunia pendidikan.

"Sudah jelas tidak ada etika, dan sang guru pun juga menyampaikan bahwa sikap bercanda berlebihan dari siswanya itu adalah hal yang biasa. Hal itu sudah tidak wajar," ungkapnya.

Mirna Annisa mengatakan kejadian ini bisa mencoreng dunia pendidikan, terlebih kasus tersebut menyita perhatian publik bahkan di tingkat nasional.

"Mereka mengatakan kalau itu bercanda mungkin melepas lelah karena jam terakhir. Namun menurut saya cara bercanda mereka tidak layak apalagi dilakukan di institusi pendidikan," ungkapnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved