Lion Air JT 610 Jatuh
Apa itu Proses Ante Mortem yang Dilakukan untuk Identifikasi Jenazah?
Sebelum diserahkan kepada keluarga, tim forensik rumah sakit melakukan proses ante mortem. Apa itu?
TRIBUNJABAR.ID - Sebanyak 49 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dibawa ke RS Polri untuk identifikasi lebih lanjut.
Sebelum diserahkan kepada keluarga, tim forensik rumah sakit melakukan proses ante mortem. Ante mortem adalah pengumpulan riwayat dan data jenazah korban kecelakaan atau bencana.
Proses itu masuk dalam proses disaster victim investigation (DVI) atau proses identifikasi untuk mengungkap identitas jenazah.
"Ante mortem itu adalah proses mengumpulkan data dari korban yang terdampak bencana atau kecelakaan. Bisa dibilang ante mortem adalah pengumpulan riwayat dan data korban sebelum meninggal dunia," ujar Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Edy Purnomo kepada Kompas.com, Rabu (31/10/2018).
• Mengenal Basarnas Special Group (BSG), Recuer Terpilih yang Punya Kemampuan Khusus
• Direktur Teknik Lion Air Penerbangan JT 610 Jakarta-Pangkal Pinang Dibebastugaskan
Edy menjelaskan dalam proses ante mortem dibutuhkan dua sampel data yakni data primer dan data sekunder.
Data primer terdiri dari sidik jari, data pemeriksaan gigi, dan Deoxyribonucleic Acid (DNA).
Sementara, data sekunder terdiri dari data-data pelengkap korban diantaranya data riwayat kesehatan dan informasi pakaian yang terakhir digunakan korban.
Dalam pengumpulan sampel data dari proses ante mortem itu, dibutuhkan data dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan korban.
"Sasarannya yang masuk ke dalam ante mortem adalah keluarga atau orang yang dekat dengan korban. Khusus untuk DNA, harus keluarga segaris yakni ibu, ayah, dan anak korban," kata Edy.
Nantinya, lanjut Edy, data ante mortem tersebut akan dicocokkan dengan data post mortem.
Perlu diketahui, post mortem adalah pengumpulan data-data korban setelah meninggal dunia.
"Setelah data (ante mortem) terkumpul, lalu masuk tahap rekonsiliasi atau matching dengan post mortem. Di situ nanti hasilnya ada dua yakni terindentifikasi atau tidak," kata Edy.
Jika data tidak teridentifikasi, tim forensik akan melakukan pendalaman data hingga ditemukan kecocokan.
"Kalau tidak teridentifikasi, maka akan dilakukan pendalaman terus," ungkap Edy.
(Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Proses Ante Mortem untuk Identifikasi Jenazah"
• Orangtua Korban Jatuhnya Lion Air JT610 Sudah Menjalani Test DNA, Ini Perkiraan Waktu Hasilnya