Hadapi Potensi Bencana, BPBD Kota Tasikmalaya Butuh Gergaji Mesin

Menghadapi potensi bencana di musim hujan, BPBD Kota Tasikmalaya bergelut dengan keterbatasan. Mereka kekurangan sarana penunjang dan personel.

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: taufik ismail
Infografis Gerimis Mengundang Puting Beliung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Memasuki musim hujan yang diiringi potensi bencana semisal tanah longsor dan angin puting beliung, BPBD Kota Tasikmalaya masih mengalami keterbatasan dalam jumlah personel dan sarana penunjang.

“Untuk menghadapi potensi bencana yang ada, satu sarana yang sangat diperlukan saat ini adalah gergaji mesin,” kata Kepala BPBD Kota Tasikmalaya, Yudi Kustiadi, Selasa (30/10/2018).

Ia mengatakan gergaji mesin yang dimiliki saat ini hanya berjumlah 5 unit dan perlu ada penambahan karena kerap kali membuat petugas kewalahan.

"Idealnya kami dibekali gergaji mesin sebanyak 10 unit sangat diperlukan untuk melakukan pemotongan pohon jika angin puting beliung melanda di beberapa titik," ujarnya.

Longsor dan Angin Puting Beliung Hantui Kota Tasikmalaya, Ini yang Dilakukan BPBD

Selain gergaji mesin, BPBD Kota Tasikmalaya tengah mengajukan pengadaan mobil tangga.

Namun, mengingat keterbatasan anggaran di daerah, maka BPBD pun mengajukan pengadaan mobil tersebut ke pusat.

"Mobil tangga mutlak diperlukan demi menindaklanjuti pohon tumbang serta atap rumah yang terdampak angin puting beliung. Mengingat beberapa tahun belakangan ini puting beliung memang kerap terjadi di Tasik. Tak jarang ini membuat pohon tumbang dan rumah roboh,” katanya.

Dari sisi personel, BPBD Kota Tasikmalaya yang bertugas melingkupi wilayah dengan luas sekitar 180 ribu meter persegi hanya disokong oleh 40 petugas. Mayoritas, petugas itu pun bertatus sebagai relawan.

“Karena statusnya hanya relawan, maka jika terjadi bencana, maka yang dapat terjun langsung hanya petugas yang bersedia untuk meluangakan waktunya saja,” ujarnya.

Sedangkan petugas yang bertatus sebagai PNS atau pegawai tetap hanya sebelas orang.

Ia menambahkan, sudah mengajukan tambahan jumlah pegawai tetap, tapi belum dapat disetujui karena adanya moratorium.

Ia mengatakan, harapanya semakin menipis karena kebutuhan tambahan pegawai juga diajukan oleh semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Tasikmalaya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved