Ridwan Kamil Sebut PDAM Masih Terima Komplain Walau Hujan Sudah Turun

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan sekitar separuh wilayah Jabar telah diguyur hujan, menandai musim kemarau segera berakhir tahun ini.

Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (24/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan sekitar separuh wilayah Jabar telah diguyur hujan, menandai musim kemarau segera berakhir tahun ini.

Namun, belum semua perusahaan daerah air minum (PDAM) bisa mengatasi masalah kekurangan air bakunya untuk menyuplai pasokan air bersih.

"Saya sudah dapat banyak laporan, setengah wilayah Jabar sudah turun hujan. Sudah mulai setiap hari turun hujan, walau belum semua," kata pria yang akrab disapa Emil ini di Gedung Sate, Senin (29/10/2018).

Foto dan Video Puing-puing Pesawat Lion Air JT-610 yang Jatuh, Basarnas Temukan Potongan Tubuh

BREAKING NEWS: Basarnas Pastikan Pesawat Lion Air JT-610 Jatuh

Walaupun sudah turun hujan, katanya, kapasitas air di danau atau waduk belum normal.

Masih diperlukan hujan lebih banyak, katanya, supaya waduk atau danau tersebut terisi kembali dengan ketinggian air normal.

"Penyaluran air frekuensinya belum bisa normal. Jadi, komplain di PDAM masih ada. Untuk mencapai tinggi air normal di waduk, masih membutuhkan banyak air," katanya.

Dengan turunnya hujan, kata Emil, upaya pembentukan hujan buatan di sekitar waduk dan danau di Jabar pun ditunda

. Hal ini disebabkan ketinggian air di penampungan air tersebut masih bisa menyuplai air baku.

Emil mengatakan dengan datangnya musim hujan, masyarakat diminta mewaspadai sejumlah bencana seperti longgsor dan banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jabar pun bersiaga bersama BPBD di kabupaten dan kota menghadapi musim hujan ini.

Menurut Emil, banjir tahunan di Baleendah dan Dayeuhkolot pun harus diantisipasi tahun ini.

Banjir Sungai Citarum, katanya, menjadi tantangan terbesar pemerintah untuk ditanggulangi.

Berdasarkan data BPBD Jabar, sampai akhir September 2018, 16 dari 27 kabupaten dan kota di Jabar terdampak kekeringan dan krisis air bersih. Sebanyak 165.543 kepala keluarga krisis air bersih, sebanyak 6.143.915 liter air disalurkan kepada korban, dan 41.946 hektare lahan kekeringan. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved