SPBU Curang
Karyawan SPBU Kiaracondong Tidak Tahu Mesin Pom Bensin Dipasang Alat yang Merugikan Konsumen
Sebuah alat Printed Circuit Board (PCB) ditemukan di sebuah mesin pom bensin SPBU Kiaracondong, Bandung, dalam sidak Ditjen PKTN
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebuah alat Printed Circuit Board ( PCB) ditemukan di sebuah mesin pom bensin SPBU Kiaracondong, Bandung, dalam sidak Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tata Ruang Niaga (PKTN), Jumat (19/10/2018).
Dalam sidak di SPBU yang berlokasi paling dekat dengan flyover Kiaracondong, itu Dirjen PKTN, Veri Anggrijono menunjukan sebuah papan sirkuit di dalam mesin pom bensin.
Alat itu berfungsi memanipulasi display sehingga konsumen mendapat bensin lebih sedikit dari ukuran yang dibelinya.
• Roro Fitria Makin Sengsara, Kerap Pingsan Setelah Ibu Tiada, hingga Merana Dihukum 4 Tahun Penjara
• Live Streaming Indosiar, Laga Borneo FC vs PSM Makassar, Kans Juku Eja Geser Persib Bandung
• 9 Fakta Prostitusi Online di Bogor, Tato di Punggung, Tarif Rp 500 Ribu, dan Sehari Dikirimi 5 Pria
Karyawan SPBU Kiaracondong mengaku tidak tahu bahwa mesin di SPBU tempatnya bekerja dipasang alat pemanipulasi tersebut.
"Saya kurang paham, tapi tiap hari sesuai SOP dicek, enggak ada masalah, kami berjalan saja," ujar Yati Mulyati (50), staff administrasi SPBU Kiaracondong.
Ia juga mengatakan bahwa ketika mesin ada masalah, maka ia meminta teknisi untuk memeriksa. Ketika teknisi sudah selesai memperbaiki, maka aktivitas jual-beli BBM kembali berjalan seperti biasa.
Ia juga mengatakan SPBU Kiaracondong juga rutin diperiksa tera.
Terkahir, pemeriksaan tera dilakukan pada Maret 2018.
"Kalau ada (perhitungan) plus, kami rugi, minta tera ulang. Terakhir kondisi bagus," ujarnya.
Yati mengatakan bahwa manajemen SPBU membeli mesin second tersebut sejak tahun 2006.
Persib Bandung Dipanggil PSSI Terkait Banding, Sidang Pada 22 Oktober 2018 https://t.co/TDhI9KlU8N via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 19, 2018
Kerugian konsumen akibat manipulasi ini diperkirakan mencapai 1 persen dari setiap pembelian bensin.
Setiap harinya, SPBU Kiaracondong menjual sebanyak 1800 liter pertamax dan 1 ton Pertalite.
Sebelumnya diberitakan, Ditjen PKTN menyidak SPBU Kiaracondong karena diduga berbuat curang mengatur meteran bensin.
Mesin yang dipasangi PCB tersebut kini disegel.
Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan akan memproses SPBU ini ke ranah hukum.