Modus Baru Politik Uang, Bentuknya Tak Pakai Duit tapi Pakai Ini
Politik uang jadi fokus pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat. Modus politik uang pun kini beragam
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Politik uang jadi fokus pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat. Modus politik uang pun kini beragam, tak hanya memberi uang dan barang.
Ketua Bawaslu Jabar, Abdullah Dahlan, mengatakan salah satu modus baru dalam politik uang dengan memberi asuransi. Modus baru itu tetap dikategorikan sebagai politik uang karena memberikan sesuatu kepada calon pemilih.
• Gelandang Tangguh Persib Bandung Ini Sudah Tak Sabar Bertanding Melawan Persebaya Surabaya
"Ada pola konvensional beri uang secara langsung, ada yang barang seperti sembako. Tapi modus baru sekarang yakni dengan jasa. Jadi calon pemilih dikumpulkan dan jadi peserta asuransi," ujar Abdullah saat ditemui di Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Garut, Kamis (18/10/2018).
Wanita Pelaku Prostitusi Online di Bogor Gunakan Aplikasi Medsos untuk Jual Diri https://t.co/rq9Ej9aP5r via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 18, 2018
Lingkup modus politik uang, diakui Abdullah semakin berkembang. Banyak cara-cara baru untuk mengelabui Bawaslu selama masa kampanye. Isu politik uang harus diwaspadai dalam tahapan kampanye.
"Politik uang perilaku yang merusak. Makanya jadi fokus dan isu yang penting bagi kami," katanya.
5 Fakta Seputar Penculikan 2 Bocah di Antapani, Dipaksa Tidur di Kuburan dan Jalan Kaki Lewat Hutan https://t.co/3K0rUOs1jD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 18, 2018
Akibat politik uang, calon pemilih tak akan melihat visi misi program. Namun transaksional yang akan dipilih. Kondisi tersebut akan merusak bangunan Pemilu.
"Politik uang itu aib, pahit, dan jadi kejahatan Pemilu. Di Pemilu 2019 persaingan makin ketat. Ada 16 parpol yang bertanding," ucapnya.