Sedekah Bumi di Indramayu, Rasa Syukur Melimpahnya Hasil Bumi dan Memupuk Silaturahmi

Nasi putih itu dibuat seperti nasi tumpeng yang disimpan di dalam tempat nasi dari anyaman bambu. Tak hanya nasi, ada pula beragam lauk pauk

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Siti Masithoh
Sejumlah warga Desa Kedokan Bunder Wetan, Kecamatan Kedokan Wetan, Kabupaten Indramayu, sedang melaksanakan Sedekah Bumi, Jumat (12/10/2018) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Tangan sejumlah wanita dan laki-laki sigap membawa nasi berjalan menuju ke dekat sawah di Desa Kedokan Bunder Wetan, Kecamatan Kedokan Wetan, Kabupaten Indramayu, Jumat (12/10/2018) pagi.

Nasi putih itu dibuat seperti nasi tumpeng yang disimpan di dalam tempat nasi dari anyaman bambu.

Tak hanya nasi, mereka juga membawa berbagai aneka lauk pauk.

Satu per satu dari mereka akan berkumpul menuju satu titik yang ditetapkan sejak dahulu.


Di sana juga ada seorang tokoh agama setempat, Kiai Abdul Qodir, yang memimpin berlangsungnya tradisi tersebut.

Setalah berkumpul di satu titik, warga mengumpulkan nasi serta lauk pauk dari warga lainnya yang sudah tercampur.

Mereka duduk dan menghadap ke arah makanan yang sudah dikumpulkan.

Ternyata mereka sedang melaksanakan acara Sedekah Bumi sebagai acara yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya sejak puluhan tahun yang lalu.

"Kami berkumpul di bawah pohon besar yang tampak angker ini bukan berarti menyembah kepada yang lain. Kami bertauhid kepada Allah. Tempat ini memang sudah turun temurun digunakan untuk tradisi Sedekah Bumi," ujar Kiyai Abdul Qodir saat ditemui di Blok Truwali, Desa Kedokan Bunder Wetan, Kecamatan Kedokan Wetan, Kabupaten Indramayu, Jumat (12/10/2018) pagi.

Cinta Satwa, Prajurit Kopassus Ini Sampai Tidur dengan Ular Berbisa

Setelah berkumpul, para warga akan berdoa dan menikmati nasi serta lauk pauk tersebut.

"Sengaja ikut karena ingin melestarikan budaya yang turun temurun ini," kata seorang warga, Sudedi (27), kepada Tribun Jabar.

Adapun tujuan digelarnya acara tersebut yaitu sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil bumi yang selama ini didapatkan oleh warga. Tradisi itu melibahkan seluruh warga yanh ada di desa.

"Singkatnya sih ingin selamat dan berhasil dalam menjalani kehidupan ini," kata Kiyai Abdul Qodir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved