Di NTT, Pelaku Wisata Wajib Pungut Sampah, Gubernur Selalu Bawa Botol Air dari Rumah

"Sampah dipungut, selain menjaga kebersihan juga wajib menjaga keramahtamahan untuk kenyaman wisatawan,"

KOMPAS/YOVITA ARIKA
Wisatawan berfoto di puncak bukit di Pulau Padar dengan latar belakang teluk-teluk yang ada di pulau yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tersebut, 31 Agustus 2015. 

TRIBUNJABAR.ID, KUPANG- Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marius Ardu Jelamu, mengatakan para pelaku wisata di wilayah NTT wajib memungut sampah terutama sampah plastik di mana pun.

Hal itu sebut Marius, bertujuan untuk mendukung pengembangan pariwisata di wilayah NTT.

"Sampah dipungut, selain menjaga kebersihan juga wajib menjaga keramahtamahan untuk kenyaman wisatawan," kata Marius di hadapan para pelaku wisata dalam Pelatihan Dasar Sumber Daya Manusia Pariwisata di Restoran Nelayan Kupang, Kamis (11/10/2018).

Marius mengatakan, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sudah memberikan contoh dalam memungut sampah-sampah plastik.

Menurutnya, dalam kegiatan apa pun gubernur selalu membawa botol air mineral dari rumah. Karena itu, lanjutnya, sebagai masyarakat dan pelaku wisata harus menjaga kebersihan terutama di lokasi wisata atau destinasi wisata.

Yang Harus Dilakukan Ketika Hape Terendam atau Tersiram Air, Tak Perlu Panik!

Terjadi Kebakaran yang Tewaskan Tiga Orang saat Pemadaman Listrik di Cimahi, Ini Kata PLN

Negara-negara Eropa dan lainnya, lanjut Marius, sudah mengampanyekan kebersihan sampah plastik.

Dalam tataran global, Indonesia sebagai negara terbesar kedua pemasok sampah plastik setelah China. Menurutnya, menjaga kebersihan seharusnya sudah menjadi citra diri dan harga diri.

"Saya harapkan sosialisasi pada hari ini di sekolah kita, di rumah kita masing-masing harus menjaga kebersihan dan keramahtamahan di manapun kita berada," ujar Marius.

Pemprov NTT, menurut Marius, telah menjadi sektor pariwisata sebagai program unggulan yang didukung dengan sektor-sektor lainnya seperti pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan dan sektor lainnya. 

Karenanya, ke depan penataan infrastruktur di lokasi wisata menjadi prioritas utama.


"Sarana prasarana dari berbagai daerah harus dibangun mulai jalan provinsi, kabupaten dan jalan negara harus bagus untuk mendukung program pariwisata," kata Marius.

Ia menambahkan, saat ini banyak desa-desa yang telah menjadi obyek wisata sehingga dalam pengelolaannya membutuhkan SDM yang andal.

Pariwisata ke depan telah menjadi industri yang akan terus bersaing dengan daerah atau wilayah lainnya.

Sementara itu, guru SMKN 3 Kupang, Yohanes Pawe, mengatakan, dalam pengembangan pariwisata perlu ada penyiapan SDM untuk mendukung program pariwisata.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved