LPAI Desak Kemendikbud Bikin Sekolah Darurat bagi Anak-anak Korban Gempa dan Tsunami Sulteng
Dengan adanya sekolah darurat, anak-anak korban gempa dan tsunami di Sulteng bisa segera bersekolah kembali.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar membangun sekolah-sekolah darurat di lokasi bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Dengan adanya sekolah darurat, anak-anak korban gempa dan tsunami Sulteng bisa segera bersekolah kembali.
“Jangan terpaku pada pendidikan formal. Seperti yang model pendidikan yang ada di Jakarta semacam home schooling jadi pendidikan nonformal dan informal bisa ditempuh dalam hal ini. Sebetulnya kami yang melakukan kegiatan bermain ini tanpa sadar memasuki garis-garis pendidikan pada anak tetapi nonformal gitu. Suasana yang dibungkus dengan keceriaan,” kata Seto Mulyadi, yang biasa disapa Kak Seto, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/10/2018) malam.
Pendidikan yang ramah anak, lanjut dia, harus mengedepankan kreativitas dengan menempatkan anak sebagai pusat pembelajaran.
• Diisukan Jadi Kandidat Pengganti Jose Mourinho, Zinedine Zidane Disebut Tak Cocok untuk Klub Inggris
• Aiptu Wawan, Polisi Bandung Sulap Sungai Bau dan Kumuh Jadi Kebun yang Asri dan Sejuk
Menurut Kak Seto, secara teori, jika trauma yang dialami anak-anak segera diatasi akan meminimalisasi dampak buruk.
“Mereka ibarat patung lilin ketika jatuh tidak patah, peyok-peyok misalnya. Itu harus segera diluruskan kembali. Cepat mengalami trauma tetapi tetap bangkit kembali manakala momentum itu tidak terlambat,” ujar Kak Seto.
Lebih lanjut, Kak Seto mengatakan, LPAI akan tetap bekerja sama dan bersinergi dengan relawan, khususnya dari tim Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial untuk menjalankan program trauma healing.
"Yang paling penting anak-anak diberi kegiatan, diberi suatu kesibukan sehingga mereka tidak terus menerawang pengalaman sebelumnya yang penuh kegetiran terus. Selalu optimistis, harapan dan itu dengan cara bermain bersama,” kata Kak Seto.
• PSM Makassar Terus Tempel Persib Bandung di Klasemen Sementara Liga 1 2018
• Wah, Ternyata Terlalu Banyak Konsumsi Kentang Goreng Tingkatkan Risiko Kematian Lho
"Dalam psikologi, ada teori social learning. Jadi belajar secara sosial anak-anak kan saling melihat ‘Lho teman saya enggak papa sama-sama mengalami pengalaman yang sangat pahit tapi ini sudah gembira’. Jadi saling menularkan positif tadi,” kata Seto Mulyadi.
Kak Seto mengakui, ada juga anak-anak korban bencana di Sulteng yang membutuhkan pendekatan individual.
“Saya menemukan seorang anak yang kedua orang tuanya hilang dalam likuifaksi itu tapi diajak bermain sudah bisa senyum, gembira, kekuatan dari motivasi teman-temannya tanpa, disadari," kata Kak Seto.
"Jadi intinya dalam keadaan apa pun juga bencana, jangan pernah lupakan anak-anak,” ujar Seto. (Reza Jurnaliston)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "LPAI Dorong Kemendikbud Dirikan Sekolah Darurat di Sulawesi Tengah"