Uu Ruzhanul Minta Pemerintah Daerah di Jabar Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Gempa dan Tsunami

Mereka pun diminta memeriksa kembali kesiapan jalur evakuasi dan sarana siaga bencana lainnya.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribun Jabar/ Isep Heri Herdiansah
Wakil gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat ditemui di Pendopo Lama Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (29/6/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum meminta, semua pemerintah daerah untuk memeriksa kembali keaktifan buoy atau alat pendeteksi tsunami di kawasan pantai di Jabar.

Mereka pun diminta memeriksa kembali kesiapan jalur evakuasi dan sarana siaga bencana lainnya.

"Saya meminta untuk pemda yang wilayahnya terdapat pantai, agar peringatan dini tsunami atau alat deteksi tsunami untuk dicek kembali. Untuk memastikan berfungsi atau tidak, apakah masih layak digunakan atau sudah rusak. Itu perlu dicek kembali," kata Uu di Bandung, Selasa (2/10/2018).

Uu pun meminta, jalur mitigasi bencana atau jalur evakuasi seperti plang petunjuk jalur evakuasi dan lokasi evakuasi dicek kembali.

Dirinya khawatir plang tersebut tertutup benda lain, atau lahan evakuasinya malah dipakai untuk kepentingan lain.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau OPD lain yang menangani bencana di setiap daerah, katanya, harus diperhatikan fasilitas dan anggarannya.

Jika bisa, BPBD setempat bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat termasuk dengan ormas dan pesantren untuk meningkatkan pengetahuan mengenai bencana dan kesiagaannya.

"Seperti di Tasikmalaya sudah dibuat program santri siaga bencana. Kita harus lebih menyosialisasikan potensi bencana di daerahnya masing-masing kepada masyarakat, tanpa harus membuat masyarakat resah," katanya.

Gempa dan tsunami yang melanda pantai selatan Jabar pada 2006 dan bebebrapa kali setelahnya, menjadi luka sekaligus pengalaman sendiri bagi warga selatan Jabar dalam menyikapi bencana seperti gempa dan tsunami.

Namun tetap, pemerintah harus proaktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di kawasan berpotensi bencana.

Memberikan pendidikan dan sosialisasi dari mulai sekolah sampai lingkungan permukiman.

"Saya berharap kepada pemerintah kabupaten dan kota agar meningkatkan kewaspadaan dan bukan hanya daerah di dekat pantai, tapi daerah yang rawan longsor dan banjir. Apalagi sekarang mendekati musim hujan," katanya. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved