Dedi Mulyadi Beberkan Cara Kampanye Tim Pemenangan Jokowi di Jabar

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Dedi Mulyadi, mengatakan pihaknya akan melejitkan raihan suara untuk pasangan tersebut di Pilpres 2019.

Satu di antara caranya, mengusulkan penyelesaian sejumlah kekurangan pembangunan di Jabar selama di bawah kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla.

Dorongan untuk menyelesaikan sejumlah program yang belum tuntas atau kekurangan lainnya, kata Ketua DPD I Partai Golkar Jabar ini, bisa lebih efektif dan berguna daripada acara kampanye seremonial.

Sebab, hal ini akan lebih mengena di benak masyarakat Jabar.

Dedi menyontohkan walaupun pemerintahan Jokowi telah membangun sejumlah ruas tol, mulai dari Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Cikopo-Palimanan (Cipali), Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), dan jalan tol lainnya di sekitar Jakarta, tol ini belum bisa menghubungkan semua kabupaten dan kota di Jabar dalam sebuah jaringan tanpa putus.

Haringga Sirila Tewas Dikeroyok Oknum Bobotoh, Mario Gomez: Ini Sepak Bola, Bukan Perang https://t.co/c08jDlu8sF via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 25, 2018

• Pohon di Rumah Raffi Ahmad Bermasalah, Nagita Slavina: Dia Marah, Tebang Sedikit Ada yang Kesurupan

• Penyanyi Cilik Berdarah Indonesia Getarkan Stadion LA Galaxy, Ibrahimovich Kagum

Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya mendorong pelanjutan pembangunan tol dari Bocimi ke Sukabumi-Cianjur-Bandung, dari Bandung ke Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran, dan dari Ciamis ke Majalengka.

"Lingkar tol Jabar ini akan menjadi kebutuhan publik, dan menghubungkan semua daerah tanpa putus," kata Dedi Mulyadi di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Selasa (25/9/2018).

Dedi Mulyadi mengatakan selain struktur tim kampanye daerah, pihaknya memiliki kepala daerah di 22 kabupaten dan kota di Jabar yang siap ikut mendorong pembangunan tol tersebut untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Dorongan ini di antaranya dilakukan dalam bentuk diskusi publik dan publikasi kepada masyarakat mengenai rencana dan dorongan pembangunan sejumlah tol tersebut. Bahkan, Tol Bandung-Pangandaran, telah masuk perencanaan.

Sejumlah tema lain mengenai kekurangan saat Jokowi memimpin pun akan didialogkan, mulai dari polemik, masalah utang negara, sampai sejumlah pembangunan yang belum tuntas.

Cara ini, kata Dedi Mulyadi, lebih efektif dibanding kampanye seremonial.

"Karena ini semua untuk kepentingan bangsa. Yang diangkat dalam dialog bisa apapun yang untuk kepentingan masyarakat," kata Dedi Mulyadi.

• Hanyut di Samudera di Atas Rakit Selama 1 Bulan, Ini Cara Aldi Aldilang Bertahan Hidup

• Tidak Penuhi Kesepakatan, Polrestabes Bandung Panggil Panpel Persib Bandung Hari Ini