Gelar Botram Nasi Liwet Sepanjang 3 Kilometer, Kades Wangunharja Sebut akan Dirutinkan Setiap Tahun

"Secara serentak kami berkumpul dan makan bersama untuk buktikan rasa syukur kepada Allah. Kami memiliki 8.500 warga,

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Nandri Prilatama
Ribuan warga Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang saat menggelar makan nasi liwet bersama di jalan sepanjang 3 kilometer, Minggu (23/9/2018). Kegiatan ini dalam rangka memperingati hari jadi Desa Wangunharja ke-36 tahun. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, LEMBANG - Kepala Desa Wangunharja Kecamatan Lembang, Dede Hermawan merasakan kebahagiaan tersendiri di akhir masa jabatannya memimpin sebanyak 8.500 warga.

Di akhir masa jabatannya, Dede membuat gebrakan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga di Desa Wangunharja dengan menggelar makan nasi liwet bersama (botram) di sepanjang Jalan Maribaya Eurad yang panjangnya 3 kilometer.

SBY Walk Out Saat Hadiri Kampanye Damai Pemilu 2019, Protes karena Banyak Atribut Parpol

Kegiatan botram ini, kata Dede sebagai rangkaian milangkala Desa Wangunharja ke-36 tahun. Menurut Dede, usulan makan bersama di sepanjang jalan ini datang dari warga masyarakat yang ingin mengekspresikan rasa syukur terhadap pembangunan yang ada di Desa Wangunharja baik berupa fisik maupun mental.

"Secara serentak kami berkumpul dan makan bersama untuk buktikan rasa syukur kepada Allah. Kami memiliki 8.500 warga, dan yang hadir sekitar 7.500 warga," ujarnya di sela kegiatan, Minggu (23/9/2018).


Dede juga mengaku sangat terkejut karena yang mengikutinya sangatlah banyak dan melebihi ekspektasinya, sehingga dia mengatakan tradisi semacam ini akan dirutinkan setiap tahunnya.

"Ini (makan bersama) sangat baik untuk jalin silaturahim antara warga satu RW dengan RW lainnya. Dahulu sering dilakukan tapi skalanya per RW dan sekarang kami adakan pertama kali dengan skala per desa," ucapnya.


Selain kegiatan makan bersama, kata Dede sejumlah rangkaian kegiatan pun hadir, seperti pengajian, gerak jalan sehat santai, dan puncaknya pada 25 September ada pagelarang wayang golek Giri Harja.

"Semoga ke depan masyarakat tetap terjalin kekompakan dan gotong royongnya sehingga muncul sinergi antara pemerintah dan masyarakat, serta ke depannya masyarakat dapat membudayakan rasa syukur," katanya. (

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved