Dedi Mulyadi Sebut Pernyataan Farhat Abas Berimplikasi Negatif, Berharap Program Jokowi Ditonjolkan

"Gimmick Politik hanya akan membawa pada kebodohan bukan kecerdasan," kata Dedi Mulyadi.

Penulis: Ichsan | Editor: Ichsan
ISTIMEWA
Dedi Mulyadi 

TRIBUNJABAR.ID - Pernyataan kontroversial dari Farhat Abas yang menyebutkan “Yang Pilih Jokowi Masuk Surga, Yang Gak Pilih Jokowi Masuk Neraka” menuai beragam tanggapan dari sejumlah tokoh, salah satunya dari Ketua DPD I Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi, pernyataan Farhat Abas itu merupakan kalimat yang sangat mudah dilontarkan tetapi memiliki implikasi negatif yang kuat. Yakni, menyeret Agama yang suci ke dalam wilayah politik yang bersifat pragmatis.

"Sejak awal, saya tidak begitu menyetujui tema yang mengatasnamakan Kuasa Allah yang memiliki otoritas Surga dan Neraka dibawa ke dalam area politik," kata Dedi Mulyadi dalam rilisnya, Rabu (12/9/2018).

Makan Konate Masih Sayang Bobotoh, Tak Akan Selebrasi jika Cetak Gol ke Gawang Persib

Dedi Mulyadi pun berharap Farhat Abas sebaiknya fokus melakukan pendidikan politik agar publik menjadi pemilih cerdas. Menurut Dedi, nalar yang harus dibangun adalah pemahaman terhadap kualitas program. "Banyak sekali program Pak Jokowi yang bisa dijelaskan kepada masyarakat luas," kata Dedi.


Di antaranya, lanjut Dedi, pembangunan infrastruktur dan pemukiman yang mulai merata dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote harus tersampaikan kepada publik. Termasuk, suprastruktur dan infrastruktur ekonomi Indonesia yang memiliki daya tahan yang kokoh di tengah gempuran ketidakpastian ekonomi global.

Dedi mengatakan, masyarakat Indonesia masih bisa berbelanja di pasar, sektor industri masih mampu berproduksi secara maksimal, para petani kita masih bisa bertani dan berladang. Anak-anak sekolah pun masih bisa pergi ke sekolah dan menerima pelajaran dengan baik.


"Keluhan justru lebih banyak dilontarkan oleh mereka yang tidak merasakan keluhan yang mereka lontarkan sendiri. Masyarakat dan kaum pekerja tidak pernah berbicara karena tidak memiliki kepentingan politik," kata Budayawan Jawa Barat itu.

Menurut Dedi, seharusnya mereka itulah yang mendapatkan perlindungan, mulai dari jaminan kesehatan sampai jaminan hari tua. Tema-tema diskusi program seperti ini sangat dibutuhkan agar politik dapat dijangkau dengan pikiran yang jernih dan nalar yang sehat. "Gimmick Politik hanya akan membawa pada kebodohan bukan kecerdasan," kata Dedi Mulyadi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved