Taktik Peredaran Narkoba Makin Canggih
Satu di antara penyebabnya adalah taktik yang dilakukan oleh pengedar yang selalu mempersulit pelacakan polisi.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Theofilus Richard
Laporan wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kepolisian semakin kesulitan mengungkap jaringan peredaran narkotika.
Satu di antara penyebabnya adalah taktik yang dilakukan oleh pengedar yang selalu mempersulit pelacakan polisi.
Hal tersebut dibenarkan Wakapolres Sumedang ketika ditemui Tribun Jabar di Mapolres Sumedang, Kompol Sigit Rahayudi, Senin (20/8/2018).
"Karena narkoba itu modelnya rantai terputus, mereka juga semakin pintar," ujar Kompol Sigit Rahayudi.
• Tabuh Drum di Pinggir Jalan, Puluhan Drummer Bandung Galang Donasi untuk Korban Gempa Lombok
• Siswi SD Ini Kreatif, Membuat Gaun dari Kertas Koran
Wakapolres Sumedang tersebut memberi contoh, untuk nomor ponsel saja, para pengedar barang haram tersebut selalu bergonta-ganti.
Selain itu, serah terima barang atau transaksi barang pun kini tidak tatap muka.
"Bukan orang ketemu orang lagi, jadi sulit dibekuk," ujarnya.
Barang haram tersebut, menurutnya, sekarang menggunakan sistem kode, yaitu barang disimpan di satu tempat yang sudah diberi tanda.
Jadi, lanjutnya, sulit untuk membekuk pengedar bersamaan dengan pengguna, kebanyakan hanya dapat membekuk satu di antaranya.
"Tapi bukan berarti kami kalah, kami juga akan terus mengembangkan taktik untuk memberantas peredaran barang haram tersebut," ujarnya.
• Kisah Tragis Fientje de Feniks, PSK Cantik Jaman Kolonial: Dibunuh Karena Ogah Jadi Istri Simpanan