Soal Mahar Sandiaga Uno, Andi Arief Mengaku Diperintah Partai, Elite Demokrat: Tidak Tahu

"Saya ingin menyatakan bahwa saya diperintah partai bicara ini," kata Andi.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ravianto
Kolase Tribun Jabar/Kompas.com

TRIBUNJABAR.ID - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menjelaskan pernyataannya terkait mahar Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno.

Mahar itu dikatakannya diberikan Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS agar mau menerimanya sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.

Andi Arief mengatakan ia diperintahkan mengungkapan pernyataan tersebut.

"Saya ingin menyatakan bahwa saya diperintah partai bicara ini," kata Andi dalam acara Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (13/8/2018) malam, dikutip Tribun Jabar dari Kompas.com.

Ia menyebut pernyataan yang disampaikannya itu adalah benar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Dikatakan Andi, dugaan mahar itu dibahas dalam rapat dan diputuskan dikemukaan ke publik.

"Hasil rapat menyatakan kita kemukakan saja ke publik problem sebenarnya," ucapnya.

"Koalisi yang seharusnya ideal dari awal 20 hari berjalan, tapi di dua hari jelang pendaftaran tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka masalahnya dikemukakan saja," ujarnya.

Andi Arief mengaku tak takut bila dilaporkan.

Ia siap menerima proses hukum terkait hal tersebut.

"Saya orang yang taat hukum, pasti akan hadir, tidak mungkin saya menghindar. Saya siap dikonfrontasi untuk menyelesaikan masalah ini."

Andi Arief Mengaku Diperintah Partai Bicara Soal Mahar Rp 500 Miliar ke PKS dan PAN

Andi Arief Ungkap Sejumlah Kesulitan dalam Memenangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres

Andi siap menghadirkan saksi-saksi yang bisa menjelaskan kondisi yang sebenarnya terjadi.

Terkait pernyataan Andi yang mengatakan diperintah oleh partai, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengaku tidak mengetahui hal tersebut.

Elite partai demokrat itu juga tidak membenarkan dan menyangkal pernyataan Andi Arief terkait dugaan mahar.

"Saya enggak tahu, enggak pernah dengar itu. Yang jelas saya tidak pernah tahu dia diperintah secara resmi," kata Amir, Selasa (14/8/2018).

Ketika dipastikan kembali mengenai kebenaran di balik pernyataan Andi Arief, Amir tak memastikan.

"Ya, pokoknya kalau dikatakan diperintah oleh partai, saya tidak tahu," ucap Amir.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo juga menyampaikan hal serupa dengan Amir.

Ia mengaku tidak tahu ada instruksi partai agar Andi mengungkapkan dugaan mahar.

"Setahu saya tidak ada perintah seperti itu," katanya.

Sebelumnya, diketahui PAN siap menggugat Andi Arief.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Berawal dari Iseng, Mutia Sukses Membuka Bisnis Sewa Pakaian Tradisional

Biadab, 12 Pemuda di Jambi Rudapaksa Gadis 15 Tahun dan Divideokan

Eddy Soeparno juga menuntut pihak Andi Arief untu meminta maaf.

"Kami kemarin sudah menuntut disampaikan perintaan maaf. Kalau tidak mau nanti terpaksa PAN sebagai partai yang menerima berita yang menyesatkan tersebut, yang tidak baik di mata masyarakat, tentu kami tidak akan menutup jalan untuk menempuh jalur hukum," ucapnya.

Ia membantah PAN menerima mahar politik seperti yang dituduhkan oleh Andi Arief.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mempersilahkan PAN dan PKS membawa pernyataan Andi Arief ke ranah hukum.

"Clear, itu kan hak, kalau soal hukum itu kan hak," kata Hinca Panjaitan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Ia membantah pernyataan Andi soal mahar itu mewakili Partai Demokrat secara institusi.

"Saya tidak bilang kalau itu sikap partai, saya hanya bilang dia itu Wasekjen. Semua kader di mana pun kan boleh bicara," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved