Kekeringan
Tidak hanya Sawah, Sumur Warga Desa Panenjoan Mulai Kering
Air sumur warga di RW 10 mulai berkurang, adapun yang airnya masih ada, menjadi kuning dan keruh.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Theofilus Richard
Laporan wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, dilewati dua aluran sungai, yaitu Sungai Citarik dan Sungai Cibodas.
Sayangnya, saat kemarau seperti saat ini, aliran sungai tersebut ikut mengering, bahkan air di Sungai Cibodas sudah tidak mengalir
"Ini sawah yang kekeringan sampai puluhan hektar, karena kan desa ini memang banyak sawahnya," ujar Usep (40), Ketua RW 10 Desa Panenjoan, ketika ditemui Tribun Jabar di desa Panenjoan, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (3/8/2018).
• Kisah Diana Novita, Terpilih sebagai Wanoja Jajaka Budaya Rancage Jabar
• Begini Perjalanan Tim Muhibah Angklung yang Sempat Ngamen di Eropa, Ini Pihak yang Membantunya
Tidak hanya sawah, kata Usep, sumur warga pun mulai terpengaruh oleh musim kemarau.
Air sumur warga di RW 10 mulai berkurang, adapun yang airnya masih ada, menjadi kuning dan keruh.
"Terpaksa warga pakai air sungai, tapi kan yang tersisa tinggal Sungai Citarik," ujarnya.
Sayangnya, Usep melanjutkan, air Sungai Citarik tidak terlalu bersih, bahkan sudah tercampur sampah milik masyarakat.
Hal tersebut menyebabkan air Sungai Citarik menjadi tidak layak konsumsi.
"Ya warga tetap saja harus beli air untuk minum," ujarnya.