Berusaha Sebarkan Energi Positif, Penulis Ini Ajak Anak-anak Gunakan Media Sosial secara Sehat
Mita melihat era digital sekarang justru semakin brutal. Ia tak tahan melihat anak-anak zaman sekarang yang semakin tak bisa mengontrol sosial media.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Maraknya berbagai jenis sosial media yang digunakan pelajar saat ini seringkali menimbulkan keresahan.
Cepatnya perkembangan teknologi tak seimbang dengan kecepatan cara berpikir masyarakat sehingga menimbulkan polemik.
Misalnya saja, berbagai aplikasi yang eksis digunakan di dunia maya justru menjadi sarana mengemukakan pendapat dengan cara yang tidak bijak.
Narapidana di Lapas Sukamiskin Hanya Dapat Jatah Rp 5 Ribu Sekali Makan https://t.co/AYMRlONrdW via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 23, 2018
Masyarakat bebas berkomentar tanpa menyaring dahulu apa yang mau dikatakan, sehingga istilah cyber bully atau perundungan lewat media sosial kian terjadi.
Dampak yang diakibatkan untuk masa depan tentu tidak dipikirkan, korban trauma dan depresi semakin banyak terjadi di usia yang masih muda.
Melihat fenomena ini, seorang penulis yang peduli akan dunia anak gencar memberikan edukasi bagaimana cara menggunakan sosial media kepada anak-anak.
• Eks Tahanan Lapas Sukamiskin: Ruangan Sempit, Kenapa Kok Bisa Kulkas Masuk?
"Aku ikut komunitas rumah belajar dan ngasih arahan soal pendidikan digital," ujar Mita saat ditemui di Hotel Hotel Paviljoen, Jalan Riau No 68, Minggu (22/7/2018).
Mita melihat era digital sekarang justru semakin brutal. Ia tak tahan melihat anak-anak zaman sekarang yang semakin tak bisa mengontrol dunia sosial media mereka.
"Aku ikutan ngajar di sekolah dengan lingkungan menengah ke bawah memberikan cara menggunakan sosial media yang sehat," ujarnya.
Di sekolah tersebut, Mita harus memahami kreatifitas yang dimiliki anak-anak supaya bisa di publish di media sosial.
"Ada yang suka maen gitar lalu aku ajak dia supaya publish ketika dia berhasil memainkan lagu-lagu baru. Ada juga yang senang menulis dan gambar, aku bantu mereka buat publish karya mereka," ujar wanita yang hobi travelling ini.
Dibalik semua itu, Mita juga sempat khawatir pada tidak bijaknya akun-akun yang suka mengambil karya orang lain kemudian menjadi bahan lelucon dan berisi komentar yang tidak membangun.
Namun hal itu tak membuat Mita patah semangat, Ia tetap akan menyebarkan energi positif untuk perubahan yang lebih baik.
• Mengenal Amandel, Bisa Membengkak dan Mengempis Seiring Bertambahnya Usia