Sejarah Bom Molotov, Jenis Bom yang Dilempar ke Rumah Mardani Ali Sera

Awalnya, bom molotov digunakan pejuang Finlandia dalam menghadang invasi Uni Soviet pada perang musim dingin 30 November 1939.

Editor: Indan Kurnia Efendi
Tribunnews
Ilustrasi Bom Molotov 

TRIBUNJABAR.ID - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku rumahnya dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal para Kamis (19/7/2018).

Polisi pun langsung bertindak dengan mulai melakukan oleh TKP di rumah yang berada di kawasan Bekasi, Jawa Barat tersebut.

"Alhamdulillah polisi sangat sigap dan sudah hadir di rumah saya. Kebetulan saya sedang di luar kota," ujar Mardani melalui pesan singkat, Kamis (19/7/2018), seperti dilansir kompas.com.

"Alhamdulillah tidak ada yang terbakar," tutur Mardani mengenai dampak dari serangan tersebut.Istilah "bom molotov" kemungkinan besar tidak terlalu asing terdengar di telinga orang Indonesia.

Bom ini kerap digunakan saat terjadi kerusuhan karena dianggap mudah dibuat dan cukup membuat efek 'seram' dengan ledakan dan api yang muncul akibatnya.

Namun, tahukan Anda sejarah dari bom ini? Apalagi soal namanya yang 'berbau' Rusia.

Untuk mengetahui sejarah bom 'rumahan' tersebut, mari kita simak artikel berjudul "Apa Itu Bom Molotov?" yang tayang di kompas.com berikut ini.

---

Di Indonesia, penggunaan bom molotov biasanya identik dengan pergerakan mahasiswa.

Simak saja, pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang bersama masyarakat akrab dengan jenis bom yang satu itu.

Nah, polisi nampaknya harus bekerja keras mencari siapa yang meletakkan 10 bom molotov di rangkaian kereta api Cirebon Ekspress KA 91 untuk rute Cirebon-Jakarta , Selasa (29/7). 

Meski jenis bom ini sederhana, namun efek yang ditimbulkan jika bom itu membakar rangkaian kereta api tentu tidak kita inginkan.

Bila bom itu terbakar tentu dapat berpotensi menyebabkan korban jiwa.

Molotov memang sangat mudah dirakit. Siapa pun dapat membuatnya dari botol dan diberikan sumbu.

Bom ini hanya memberikan efek terbakar. 

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved