Ridwan Kamil Akan Bentuk Tim Transisi, Pakar Politik Ini Berpesan Begini
Pakar politik dan pemerintahan Unpar, Asep Warlan Yusuf, mengatakan langkah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum membuat tim transisi sangat tepat.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pakar politik dan pemerintahan Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, mengatakan langkah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum membuat tim transisi sangat tepat.
Keberadaan tim ini sangat penting untuk sinkronisasi visi misi pasangan ini dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Tim transisi sangat diperlukan agar janji dan program pemangunan Ridwan-Uu bisa segera terealisasi. Ini penting, karena dari sekian banyak program, harus dibuat kejelasannya, agar efektif," kata Asep melalui ponsel, Senin (9/7/2018).
• Islamic Center Jadi Program Hengky Kurniawan yang Siap Dimasukkan dalam RPJMD Bandung Barat
• Impian Fazri Ashari untuk Saksikan Piala Dunia Jadi Nyata, Undian JNE Race To Moscow jadi Tiketnya!
Asep berpesan agar penyusunan tim transisi ini harus dilakukan bersama-sama antara gubernur dengan wakil gubernur terpilih.
Selain wujud harmonisasi di antara keduanya, menurut Asep hal ini pun penting agar semua janji kampanye yang disampaikan bisa terwujud.
"Itu satu paket. Jangan one man show, jangan single fighter. Wakil juga harus diajak bicara. Diajak bersama mewujudkan semua janji-janji kampanye. Karena rakyat menunggu realisasinya," katanya.
3 Catatan Manis di Balik Kemenangan Persib Bandung atas PSIS, Geser Persija hingga Topskorer https://t.co/U3PyTObYIp via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 8, 2018
Asep menuurkan calon wakil gubernur pun turut menyampaikan janji dan program pembangunan saat kampanye kemarin. Jangan sampai nanti, katanya, masyarakat menagih janji wakil gubernur karena tidak diakomodasi.
Asep mengimbau calon wakil gubernur Jawa Barat terpilih, Uu Ruzhanul Ulum agar lebih aktif dalam menyampaikan gagasan kepada Ridwan Kamil. "Karena Pak Uu juga sudah memberikan janji-janji. Janji-janji itu harus dibahas dan disampaikan ke dinas-dinas," katanya.
Lebih lanjut Asep mengatakan idealnya tim transisi ini diisi oleh pihak-pihak yang merumuskan janji dan visi misi pasangan Ridwan-Uu. Sebagai orang dekat dan pakar yang memahami betul kepemimpinan Ridwan-Uu, mereka wajib masuk ke dalam tim tersebut.
"Timsesnya harus masuk. Karena di awal mereka yang menelaah, meneliti. Jadi tahu mana yang perlu diselaraskan dengan program pemprov saat ini, mereka yang tahu filosofi kenapa program ini muncul," katanya.
Ridwan-Uu, katanya, bisa memasukkan kalangan akademisi dan struktur di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bisa Bappeda atau Sekda.
Tim transisi ini berfungsi untuk mengkonfirmasi, mengklarifikasi, mengkoreksi, dan merekomendasi janji-janji kampanye yang akan direalisasikan.
"Konfirmasi kepada gubernur-wakil gubernur terpilih ini penting untuk memastikan tidak ada janji kampanye yang terlewat. Tidak ada satu pun yang diubah," katanya.
Adapun klarifikasi diperlukan untuk menanyakan kembali kepada gubernur-wakil gubernur terpilih akan maksud dan tujuan program yang diusung.
"Lalu koreksi, yang kurang dimasukkan, atau mengganti program lama dengan yang baru. Lalu tim transisi ini merekomendasikan program-program yang diselaraskan tadi kepada pemprov," katanya. (*)