Hari Terakhir pendaftaran PPDB, Orang Tua Calon Siswa Masih Antre di SMP Negeri 38 Bandung
untuk tahun sekarang sudah mencapai 600 dan bisa sampai 700 lebih calon siswa yang mendaftar sampai hari terakhir
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Hingga hari keempat PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), SMP Negeri 38 Bandung sudah mencatat 623 calon siswa yang mendaftar di sekolah ini, Jumat, (6/7/2018).
Muzakar sebagai Ketua PPDB SMP Negeri 38 Bandung mengatakan tidak menyangka jumlah pendaftar untuk tahun ini, setiap harinya terus bertambah sampai hari terakhir.
"Tahun lalu yang daftar ke sini tidak begitu banyak, untuk tahun sekarang sudah mencapai 600 dan bisa sampai 700 lebih calon siswa yang mendaftar sampai hari terakhir," ujarnya saat ditemui Tribun Jabar di SMP Negeri 38 Bandung, Jalan Borobudur, Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Karena sudah melebihi kuota yang tersedia di SMP Negeri 38 Bandung, pihak sekolah memberitahukan para orang tua agar memilih sekolah lain yang menjadi pilihan kedua dan ketiga bagi anak-anak mereka.
Disebut Berpengalaman, Mengapa Nakhoda KM Lestari Maju Sengaja Kandaskan Kapal? https://t.co/gDtcl8Fm1v via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 5, 2018
Dari pantauan Tribun Jabar, sampai hari terakhir para orang tua terus berdatangan dan mengantre untuk mendaftarkan anaknya di sekolah ini.
Berdasarkan pantauan Tribun pada Jumat (6/7/2018), bangku antrean di SMP Negeri 38 Bandung terisi penuh.
Panitia PPDB di SMP Negeri 38 Bandung terlihat sibuk mengecek satu per satu berkas persyaratan calon siswa untuk diinput.
• Dokter Bimanesh Bantah Kerja Sama dengan Fredrich Yunadi Agar Setya Novanto Lolos dari Penyidikan
• Pelatih Persib Mario Gomez Kembali Sentil Manajemen Soal Lapangan untuk Latihan
Dika (40) satu di antara orangtua siswa yang mendaftar di SMP Negeri 38 Bandung mengatakan walaupun sudah banyak yang mendaftar di SMP ini, dirinya optimistis bisa masuk ke sekolah ini.
"Rumah saya dekat di sekitaran sini di Gg. M.A Maja, sekitar 200 meteran, jadi saya optimistis bisa masuk SMP ini," ujar Dika.
Dika menambahkan sistem zonasi menjadi hal positif baginya agar bisa bersekolah di SMP yang terdekat dengan rumahnya selagus menghemat ongkos. (*)